Pengalaman Baru Athi Berpuasa di Eropa  

Pengalaman Baru Athi Berpuasa di Eropa   
Pengalaman Baru Athi Berpuasa di Eropa

Siarpedia.com, Yogyakarta – Athi Nur Auliati Rahmah adalah alumni FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, kini melanjutkan studi di Inggris sebagai mahasiswa magister Nanoscience and Functional Nanomaterials di Bristol Centre of Functional Nanomaterials (BCFN), School of Physics, Faculty of Science, University of Bristol dengan beasiswa Indonesia Maju Puspresnas-Kemendikbudristek RI.

 

Ramadhan di Bristol, Inggris bertepatan dengan musim semi sehingga durasi siang yang lebih lama. Athi bercerita jika awal-awal Ramadhan subuh sekitar pukul 5 pagi dan maghrib sekitar pukul 7 malam. Di pertengahan, subuh semakin maju menjadi sekitar pukul 4 pagi dan maghrib semakin mundur sekitar pukul 8 malam. Lama puasa 16 jam tidak mengendorkan semangatnya untuk terus belajar di tiga laboratorium.

 

Sebagai mahasiswa nanosains, saat puasa, ia bertepatan dengan mengerjakan proyek nanomaterial untuk sistem pendingin panel surya. Athi kerap bolak-balik ke Materials Lab di School of Physics, Thermofluids Lab di School of Engineering, dan Chemistry Laboratory di School of Chemistry. “Capek banget, ngampus jam 9 pulang jam 5 dan harus selalu fokus” ucap Athi.

 

Beli daging halal lumayan jauh, harus ke supermarket besar dan tidak di pusat kota, jadi saya akalin dengan beli frozen food sosis halal, kebab halal, dan samosa halal yang tinggal dimicrowave, goreng, atau oven untuk sahur dan buka”

 

Warga Sumenep Madura itu bercerita sebelum puasa ia sudah mempersiapkan bahan makanan seperti beras, bumbu, daging halal, makanan beku, dan buah-buahan. “Beli daging halal lumayan jauh, harus ke supermarket besar dan tidak di pusat kota, jadi saya akalin dengan beli frozen food sosis halal, kebab halal, dan samosa halal yang tinggal dimicrowave, goreng, atau oven untuk sahur dan buka” cerita Athi.

 

Baca Juga ; Muslimat Hidayatullah Gelar Baksos Ramadhan

 

Sebagai minoritas, Athi merasa banyak dukungan dari teman-teman internasionalnya. Ada yang mengucapkan selamat puasa pada jam sahur 3 dini hari saat puasa pertama; teman satu kosnya berbagi jus, makanan, dan buah untuk Athi berbuka, teman kostnya yang Chinese bahkan sampai tahu cara menghitung jam buka puasa dan menyemangatinya, teman British yang merupakan tim risetnya juga sangat perhatian. (*)

 

(tim siarpedia.com)

 

Pengalaman Baru Athi Berpuasa di Eropa  

Tinggalkan Balasan