Siarpedia.com, Yogyakarta – Mindset adalah kumpulan keyakinan atau cara berpikir yang akan menentukan reaksi dan pemaknaan seseorang terhadap sebuah peristiwa atau kejadian. Ada tiga termin tentang mindset, yaitu kumpulan keyakinan, kumpulan asumsi dan cara berpikir. Mindset manusia dibentuk oleh sikap, perilaku, karakter dan kebiasaan, sehingga jalan kesuksesan dapat tercipta dengan mindset, action dan hasil.
Demikian disampaikan Johan Yoga PhD dalam pelatihan ‘Pelatihan Growth Mindset Coach: UNY Kini dan Mendatang’ secara daring, Jumat, 27 Agustus 2021. Dikatakan Johan Yoga, bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia yaitu toolset, mindset dan skillset. “Mindset menjadi faktor penentu apakah itu fixed atau growth mindset,” kata Johan Yoga, kelahiran Bukittinggi 8 Oktober 1964.
“Sebaliknya growth mindset adalah pandangan kecerdasan bisa dikembangkan tidak terbatas lewat proses belajar dan usaha. Dasar pemikirannya, fixed mindset tercipta dari constraint based thinking, segala perubahan dianggap sebagai kendala, sehingga betah bertahan di zona nyaman,“
Johan Yoga memaparkan, fixed mindset merupakan keyakinan seseorang lahir dengan kecerdasan dan kemampuan tetap dan tidak bisa diubah. “Sebaliknya growth mindset adalah pandangan kecerdasan bisa dikembangkan tidak terbatas lewat proses belajar dan usaha. Dasar pemikirannya, fixed mindset tercipta dari constraint based thinking, segala perubahan dianggap sebagai kendala, sehingga betah bertahan di zona nyaman,“ kata Johan Yoga.
Baca Juga ; Mahasiswa UNY Gagas Beton Ramah Lingkungan
Sedangkan dikatakan Johan Yoga, growth mindset tercipta dari opportunity based thinking perubahan dianggap peluang untuk tumbuh. Oleh karenanya, fixed mindset mempercayai talenta bersifat tetap, sukses atau gagal merupakan takdir. Growth mindset mempercayai segalanya dapat diubah melalui proses belajar dimana sukses atau gagal ditentukan oleh usaha.
Menurut Rektor UNY Prof Sumaryanto, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNY dalam menciptakan insan unggul. Harapannya dengan pelatihan ini apa yang telah didapatkan, selain digunakan untuk diri sendiri, juga digunakan untuk tridharma perguruan tinggi, sehingga akuntabilitas dalam tatakelola lembaga bisa maju dan prestasi dapat tercapai. (*)