Cuci Tangan Pakai Sabun, Ini Kata dr Reisa

Siarpedia.com, Jakarta – Menjalankan adaptasi kebiasaan baru secara disiplin mungkin tidak semudah mengucapkannya. Ini ditandai masih adanya penularan COVID-19 di masyarakat. Mencuci tangan dengan sabun sangat penting mengingat bagian tubuh masyarakat itu sebagai media pembawa kuman. Mencuci tangan juga sebagai salah satu protokol kesehatan, harus sering dilakukan dengan baik dan benar.
“Lebih dari 1.000 jenis kuman, baik itu bakteri, virus dan jamur dapat terbawa ke tangan kita,”
“Lebih dari 1.000 jenis kuman, baik itu bakteri, virus dan jamur dapat terbawa ke tangan kita,” ungkap Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dokter Reisa Broto Asmoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 11 Juni 2020. Ia juga menyampaikan bahwa masih ada yang belum disiplin menerapkan hal ini. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan disiplin sebagai adaptasi kebiasaan baru.
Hal tersebut beralasan mengingat antivirus atau vaksin COVID-19 belum ditemukan sampai sekarang, Berbagai uji coba masih dilakukan dengan teliti. Namun belum dapat dipastikan waktu vaksin yang efektif dapat melindungi manusia dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ini. “Menurut pakar kesehatan masyarakat, perlindungan yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar dr Reisa saat konferensi pers.
Data survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019 mencatat proporsi populasi perkotaan yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun mengalir di Indonesia masih di bawah 80 persen. “Angka lebih rendah lagi di populasi pedesaan. Maka mari jadikan gerakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir gerakan melawan COVID-19, sekaligus membangun sarana kesehatan untuk kepentingan semua orang,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa sejumlah studi menyebutkan bahwa virus dapat bertahan sampai dengan 72 jam di atas permukaan plastik dan steinless steel atau besi tahan karat. Sedangkan pada permukaan tembaga, virus dapat bertahan 4 jam, dan kurang dari 24 jam pada kertas karton. “Jadi selalu ingat sering-sering untuk mencuci tangan. WHO menyarankan tujuh langkah cuci tangan yang benar, yaitu selama 20 detik,” ujar Reisa. (*)