Siarpedia.com, Yogyakarta – Program pemberdayaan tunanetra dalam literasi aksara Jawa di SLB-A Yaketunis Yogyakarta berhasil meningkatkan pengetahuan siswa dalam literasi aksara Jawa. Permasalahan seperti kurangnya media dan keterampilan siswa dalam belajar materi aksara Jawa telah diatasi melalui pelatihan, serta pendampingan dengan bantuan media ajar “REPIN AJA”.
Inisiatif “REPIN AJA” sebagai alternatif pemecahan masalah mitra, yaitu guru dan siswa SLB-A Yaketunis terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa tunanetra di sekolah tersebut. Ini merupakan hasil inovasi mahasiswa UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa, yang terdiri dari Cindy Pratama A, Aeryn Deswita K, Salsabila Mei C, Fajar Basuki dengan dosen pendamping Prof Dr Dra Sri Harti W MHum.
Cindy Pratama mengungkapkan bahwa tahap pelaksanaan program mencakup pendistribusian media ajar dan buku pedoman, sosialisasi, demonstrasi media, pelatihan, pendampingan, serta monitoring yang melibatkan partisipasi aktif dari mitra. Pelatihan dan pendampingan ini menggunakan metode pendekatan somatic-auditory-intellectual yang diadaptasi dari metode SAVI.
Baca Juga ; Inovasi Mahasiswa UNY, Produksi Lip Balm Anti-Inflamasi dari Kambing PE
Melalui pendekatan ini, siswa meraba bentuk aksara Jawa timbul, mencocokan braille yang berada di samping kanan atas balok, mendengarkan audio, memasangkan puzzle, memadukan serta membaca kata-kata berdasarkan aksara Jawa. “Evaluasi program menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tunanetra yang telah mengenal bentuk dan braille aksara Jawa,” ungkapnya.
Program REPIN AJA ini memiliki potensi keberlanjutan yang baik. Dalam aspek sosial, budaya dan pendidikan, program ini memberikan dampak jangka panjang. Berdasarkan sudut pandang budaya, program ini mampu meningkatkan kepedulian dan ketertarikan literasi aksara Jawa bagi siswa tunanetra,”
Bahkan, guru bahasa Jawa yang ikut serta dalam program sudah mampu mengajarkan aksara Jawa ke siswa tunanetra. “Program REPIN AJA ini memiliki potensi keberlanjutan yang baik. Dalam aspek sosial, budaya dan pendidikan, program ini memberikan dampak jangka panjang. Berdasarkan sudut pandang budaya, program ini mampu meningkatkan kepedulian dan ketertarikan literasi aksara Jawa bagi siswa tunanetra,” ujar Salsabila, anggota tim. (*)
(tim siarpedia.com)