Kampung Sawah Durimanis Didampingi Tim PkM UMBY Studi Banding  

Kampung Sawah Durimanis Didampingi Tim PkM UMBY Studi Banding
Kampung Sawah Durimanis Didampingi Tim PkM UMBY Studi Banding

Siarpedia.com, Sleman – Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) bersama pengurus Kampung Sawah Durimanis melakukan studi banding. Pada kesempatan tersebut, dosen UMBY dan pengurus Kampung Sawah Durimanis melakukan studi banding ke desa wisata Brayut yang berlokasi di Brayut Pendowoharjo Sleman, pada Sabtu awal bulan Juli ini.

 

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan setelah tim PkM UMBY beberapa kali melakukan pendampingan dan mengundang narasumber sebagai trainer untuk mempersiapkan Durimanis menjadi desa wisata. Kampung Sawah Durimanis merupakan salah satu dusun binaan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UMBY sejak 2020 lalu. Kampung Sawah Durimanis sendiri berlokasi di Dukuh Imogiri Bantul.

 

Kampung ini mempunyai potensi untuk menjadi desa wisata. Tim PkM UMBY yang terlibat dalam pengembangan Kampung Sawah Durimanis menjadi desa wisata adalah Shadrina Hazmi SE MSc, sebagai ketua dengan anggotanya Eno Casmi SE MBA dan Yetti Lutiyan Suprapto MSc. Studi banding di desa wisata Brayut diterima oleh pengurus desa wisata tersebut.

 

Baca Juga ; Dosen UMBY Dampingi Desa Wisata Lembah Sicangkring Studi Banding  

 

Desa wisata Brayut berdiri 14 Agustus 1999. Saat ini sudah berkembang, dalam setahun desa wisata Brayut bisa menerima kurang lebih 2.500 pengunjung dari dalam maupun luar negri. Adapun aktifitas desa wisata yang ditawarkan seperti pagelaran gamelan, menari, memberi makan sapi, jathilan, kenduri. Kegiatan ini menarik bagi pengunjung, khususnya mancanegara. Untuk pemasaran desa wisata Brayut menggunakan website dan media online.

 

Pengurus mengubah sistem prioritas dengan konsep efesiensi, dengan meningkatkan pelayanan, menambah kegiatan dan menambah length of stay yang ditawarkan ke tamu. Ternyata konsep efisiensi ini berhasil, sehingga meningkatkan pendapatan desa wisata Brayut,”

 

Perwakilan pengurus desa Brayut, Sudarmadi menjelaskan awal berdirinya desa wisata Brayut fokusnya mengejar kuantitas pengunjung, tapi berdampak negatif. “Pengurus mengubah sistem prioritas dengan konsep efesiensi, dengan meningkatkan pelayanan, menambah kegiatan dan menambah length of stay yang ditawarkan ke tamu. Ternyata konsep efisiensi ini berhasil, sehingga meningkatkan pendapatan desa wisata Brayut,” paparnya.  (*)

 

(tim siarpedia.com)

 

Kampung Sawah Durimanis Didampingi Tim PkM UMBY Studi Banding  

Tinggalkan Balasan