Siarpedia.com, Sydney – Gregoria Mariska Tunjung tampil ke laga pamungkas turnamen bulutangkis Australia Terbuka 2022, turnamen berhadiah total 180 ribu dolar AS itu. Tiket ke final turnamen BWF World Tour Super 300 itu didapat usai mengalahkan Han Yue asal China. Dalam laga semifinal yang digelar di Quay Centre, Sydney Olympic Park Sydney, Sabtu , 19 November 2022, Gregoria tampil pantang menyerah.
Senang dan puji Tuhan saya bisa menang dan maju ke final. Tadi itu perjuangan yang tak mudah. Perlu usaha keras untuk bisa ke final,”
Gregoria ngotot dan tampil tidak mau kalah menghadapi Han Yue yang terakhir mengalahkannya di semifinal Hylo Open 2022. Lewat perjuangan keras, Gregoria pun akhirnya menang 18-21, 21-16, 21-14 dalam waktu 56 menit. Kemenangan ini pun mengantarkannya maju ke final. “Senang dan puji Tuhan saya bisa menang dan maju ke final. Tadi itu perjuangan yang tak mudah. Perlu usaha keras untuk bisa ke final,” aku Gregoria.
“Setelah lama nggak ke final turnamen level world tour, saya kini bisa lagi ke final di turnamen seperti di Australia Terbuka ini. Terus terang saya juga kangen juara,” demikian disampaikan Gregoria, sebagaimana dilansir Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Di final Gregoria akan bertemu unggulan pertama, An Se Young asal Korea Selatan yang di semifinal mengalahkan Pornpawee Chochuwong (Thailand), 21-16, 21-11.
Jalannya pertandingan memang seru dan sengit. Gregoria sempat memimpin namun mampu dikejar pemain yang menduduki rangking 12 dunia asal Negeri Tirai Bambu itu. “Tadi setelah memimpin 9-8, lawan rupanya mengubah pola permainan. Saya kehilangan tujuh poin beruntun akibat kesalahan sendiri jadi 9-15. Saya jadi hilang ritme karena lawan mengubah pola menjadi pelan. Sementara saya jadi buru buru dan mati sendiri,” tutur Gregoria.
Baca Juga ; Gregoria Menang Mudah di Australia Open 2022
Diakui Gregoria yang terakhir juara di Finlandia Terbuka 2018, Han Yue memang lawan yang memang punya kelebihan. Dia bisa bermain safe. Selain itu, kualitas bolanya begitu matang dan bisa main sabar. “Setelah kalah, saya harus tetap berjuang dan pantang menyerah saja. Saya bisa belajar dan tidak ingin main seperti gim pertama tadi,” ucap Gregoria juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu. (*)
(tim siarpedia.com)
