Siarpedia.com, Yogyakarta – Salah satu materi IPA di kelas 6 SD semester genap adalah komponen listrik. Materi kelistrikan di jenjang ini masih dasar dan cukup abstrak untuk tingkat kognitif anak kelas 6 SD. Banyak kosakata yang mungkin baru didengar oleh anak, seperti muatan, proton, elektron, dinamo dan generator. Karena itu guru harus mempunyai kreativitas agar materi kelistrikan yang disampaikannya dapat diterima siswa.
Seperti yang dilakukan Tanti Rahayu, mahasiswa program studi Pendidikan IPA FMIPA UNY dengan membuat senter sederhana. Tanti bersama Islahyati dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan Titi Setiyana dari Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto membuat pembelajaran kelistrikan bagi siswa kelas 6 di SDN Kertasinduyasa 02 Brebes Jawa Tengah.
Baca Juga ; Berkat KIP Kuliah, Dewi Nabilla Studi Lanjut di UNY
Bahan yang diperlukan adalah batu baterai, kabel dan lampu LED. “Kegiatan pembelajaran kelistrikan ini cukup sederhana, hanya perlu 2 baterai dengan total tegangan 3 V sebagai sumber listrik, kabel penghubung sebagai media jalannya arus listrik dan satu buah lampu LED. Anak-anak sangat senang, hingga berebutan untuk menyalakan lampu,” kata Tanti, Senin, 18 Juli 2022.
Langkah pembuatan senter sederhana adalah merekatkan kedua baterai menggunakan selotip. Usahakan kutub baterai menempel. Kupas kedua ujung kabel sehingga kawatnya terlihat. Lilitkan masing-masing satu ujung kabel pada kutub positif dan negatif baterai. Lilitkan ujung kabel lain kutub baterai positif ke kaki lampu LED panjang dan ujung kabel lain dari kutub baterai negatif lilitkan ke kaki lampu LED pendek. Lampu LED dapat menyala.
“Dengan pengalaman belajar secara langsung dan pengemasan kegiatan belajar yang menarik, diharapkan apa yang ingin disampaikan seorang guru dapat secara maksimal ditangkap dan dipahami oleh peserta didik,”
Islahyati mengatakan dengan membuat senter sederhana, guru dapat memvisualkan secara nyata bagaimana proton di kutub positif baterai, elektron di kutub negatif baterai dan jalannya arus listrik sehingga lampu LED menyala. “Dengan pengalaman belajar secara langsung dan pengemasan kegiatan belajar yang menarik, diharapkan apa yang ingin disampaikan seorang guru dapat secara maksimal ditangkap dan dipahami oleh peserta didik,” ungkapnya. (*)
(tim siarpedia.com)