BEM FMIPA UNY Kembangkan Kawasan Konservasi Tanaman Obat di Brajan

Siarpedia.com, Yogyakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA UNY kembali menorehkan prestasi sebagai penerima bantuan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2022. Hasil ini berdasarkan pengumuman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI yang diumumkan pada 15 Juni 2022.
Ketua tim Hanifah mengatakan, PPK Ormawa merupakan program penguatan kapasitas Ormawa melalui proses pembinaan oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam pengabdian kepada masyarakat. Melalui PPK Ormawa diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan, kerjasama, kepedulian, kemampuan berpikir kritis, kreatif, penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi dan berliterasi teknologi informasi..
“Pada PPK Ormawa tahun ini, BEM FMIPA UNY melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Brajan Prambanan Klaten dengan topik “Pengembangan Kawasan Konservasi Tanaman Obat Berbasis Biodiversitas Unggulan Lokal Desa Brajan Prambanan Klaten “. Program ini mendapatkan dana Rp 35 juta rupiah dan dilaksanakan dari Juli hingga November 2022,”
“Pada PPK Ormawa tahun ini, BEM FMIPA UNY melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Brajan Prambanan Klaten dengan topik “Pengembangan Kawasan Konservasi Tanaman Obat Berbasis Biodiversitas Unggulan Lokal Desa Brajan Prambanan Klaten “. Program ini mendapatkan dana Rp 35 juta rupiah dan dilaksanakan dari Juli hingga November 2022,” ungkapnya, Kamis, 23 Juni 2022.
Disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Tim PPK Ormawa BEM FMIPA UNY dengan pembimbing Heru Sukoco SSi MPd berjumlah 15 orang yang berasal dari berbagai program studi di FMIPA. Dari prodi Pendidikan Matematika berjumlah 5 orang, prodi Pendidikan Fisika 4 orang, Prodi Pendidikan Biologi 4 orang, Prodi Pendidikan Kimia 2 orang.
Baca Juga ; Sosialisasi Program MSIB dan Webinar Kesiapan Magang dan Kerja
Hanifah menambahkan, sesuai topik yang diusung, kegiatan difokuskan pada pengembangan kawasan konservasi tanaman obat berbasis biodiversitas lokal dari Desa Brajan. Berdasarkan hasil survei tim, Desa Brajan sebenarnya memiliki berbagai macam tanaman obat seperti telang, jahe, kencur, kunir, sirih, dan sereh yang sudah ditanam masyarakat desa. Akan tetapi baru beberapa tanaman yang sudah dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakatnya. (*)
(tim siarpedia.com)
.