Siarpedia.com, Yogyakarta – Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau dikenal Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus. PMK ini menyerang sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi. Maraknya penularan PMK di Indonesia harus menjadi perhatian besar bagi semua pihak terkait, mengingat sebentar lagi memperingari Hari Raya Idul Adha.
Meski PMK tidak zoonosis atau tak menular ke manusia, namun harus segera diatasi supaya tidak merugikan peternak dan masyarakat umum. Mengingat pentingnya hal tersebut, salah satu Dosen Program Studi Peternakan Fakultas Agroindustri Universitas Mecu Buana Yogyakarta (UMBY) Ir Ajat Sudrajat SPt MPt IPP melakukan pengamatan dan kajian mengenai bagaimana cara pencegahan, penekanan penularan dan penanggulangan PMK.
Baca Juga ; BEM FMIPA UNY Kembangkan Kawasan Konservasi Tanaman Obat di Brajan
Ajat Sudrajat mengungkapkan ciri hewan yang terkena PMK terdapat luka pada mulut sehingga nafsu makan menurun, stamina lemah, terdapat luka pada bagian kuku sehingga meyebabkan ambruk dan tidak kuat berdiri, produktivitas menurun serta bintik yang muncul di kulit hewan dan terlihat tidak wajar menjadi tanda hewan tersebut sedang tak sehat dan wajib dipisahkan dari hewan ternak yang sehat supaya tidak tertular.
Cara penularan dapat disebabkan oleh vector (kontak dari hewan lain, manusia yang beraktivitas di kandang tekena wabah) ataupun non vector seperti dari sarana transfortasi, angin, peralatan, air dan pakan. Untuk memilih hewan kurban yang baik, layak dan sah sesuai syariat dan peraturan pemerintah serta MUI penting bagi masyarakat yang ingin melaksanakan kurban untuk mengetahui cara pemilihan hewan kurban yang baik dan aman.
“Masyarakat yang membeli hewan kurban tidak disarankan melakukan kunjungan dari kandang satu ke kandang lainya terutama di daerah yang terdapat wabah karena berpotensi menjadi vector dan dapat memperluas penyebaran wabah PMK. Semoga ini dapat bermanfaat khususnya yang akan melakukan ibadah kurban umumnya untuk masyarakat,”
“Masyarakat yang membeli hewan kurban tidak disarankan melakukan kunjungan dari kandang satu ke kandang lainya terutama di daerah yang terdapat wabah karena berpotensi menjadi vector dan dapat memperluas penyebaran wabah PMK. Semoga ini dapat bermanfaat khususnya yang akan melakukan ibadah kurban umumnya untuk masyarakat,” harapnya, sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Kamis, 23 Juni 2022. (*)
(tim siarpedia.com) .