Siarpedia.com, Jakarta – Hasil mengecewakan diraih satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia di ajang bulutangkis All England 2022. Gregoria Mariska Tunjung dipaksa menyerah oleh pebulutangkis Korea unggulan empat, An Se Young 16-21, 4-21 di Utilita Arena Birmingham. Sang pelatih yang sekaligus Kabid Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky menyampaikan catatannya.
“Penampilan Gregoria untuk gim pertama cukup baik dan yakin, itu bisa dilihat dari startnya yang berani menyerang lalu bisa unggul 5-0, 6 -1, 7-2. Setelah terjadi reli panjang dan buat kesalahan, kepercayaan diri dia mulai hilang. Lalu An Se Young mulai ajak untuk mengikuti pola permainannya, jadi Gregoria mainnya ragu-ragu, merasa strategi dan permainan dia tidak jalan dan tidak siap capek. Itu membuat mainnya tidak bisa all out,” ujar Rionny.
“Untuk melawan pemain dunia yang peringkatnya di atas 10 besar harus kerahkan seluruh kemampuan dan mempunyai motivasi dan daya juang yg tinggi,”
Rionny berpesan kepada Gregoria untuk meningkatkan daya juangnya di lapangan. Andalan Indonesia ini dijadwalkan turun di ajang Swiss Terbuka pekan depan. “Untuk melawan pemain dunia yang peringkatnya di atas 10 besar harus kerahkan seluruh kemampuan dan mempunyai motivasi dan daya juang yg tinggi,” tegas Rionny, sebagaimana dilansir laman Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Hasil mengecewakan juga diraih dua ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso. Keduanya sama-sama terhenti di babak pertama. Rinov/Pitha kembali dihentikan pasangan Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith 17-21, 19-21. Sementara Adnan/Mychelle menyerah 14-21, 21-13, 16-21 dari Tan Kian Meng/Lai Pei Jing asal Malaysia.
Baca Juga ; Jonatan Christie, Ini Benar-benar Keajaiban
Nova Widianto menyampaikan evaluasinya. “Rinov/Pitha penampilan kemarin kurang bagus, mereka dari start sudah tertekan terus padahal biasanya di beberapa pertemuan terakhir start kita selalu bagus lawan mereka. Mainnya agak kurang lepas mungkin karena di pertemuan terakhir di Jerman mereka kalah. Tapi segi positifnya dari segi daya juangnya bagus, mereka tidak gampang menyerah,” ungkap Nova. (*)
