Tingkatkan Literasi Tunanetra dengan ‘Folebook’

Siarpedia.com, Yogyakarta – Tingkat literasi informasi pada anak-anak, khususnya anak difabel dapat ditingkatkan salah satunya dengan gerakan literasi di sekolah. Gerakan literasi di sekolah dapat diwujudkan dengan pendekatan buku kepada siswa yang dilakukan guru, serta harus diadakan evaluasi dalam pelaksanaannya. Selain itu, diperlukan adanya intervensi sekolah untuk mengembangkan berbagai kegiatan literasi sesuai kondisi dan kebutuhan.
Salah satu sasaran tersebut adalah anak difabel tunanetra. Dari survey di lapangan menunjukkan, keberadaan buku braille sangat terbatas dan sulit untuk ditemukan. Bukan hanya buku tentang pengetahuan umum, namun juga buku braille yang bertema cerita rakyat. Dari sini sekelompok mahasiswa UNY melihat peluang pembuatan bahan literasi berupa buku cerita rakyat menggunakan huruf alfabet dan huruf braille bagi anak-anak.
“Buku ini merupakan solusi bagi para orang tua yang memiliki anak difabel, sekolah luar biasa, dan sekolah inklusi untuk meningkatkan literasi informasi anak-anak”
Mereka adalah Hesti Wulandari dan Ayu Kurnia Utami prodi pendidikan akuntansi serta Nur ‘Afiifah Djauharoh prodi pendidikan luar biasa. Menurut Hesti Wulandari mereka merancang buku untuk anak usia 4-10 tahun. “Buku ini merupakan solusi bagi para orang tua yang memiliki anak difabel, sekolah luar biasa, dan sekolah inklusi untuk meningkatkan literasi informasi anak-anak” kata Hesti, Selasa, 19 Oktober 2021.
Baca Juga ; Sekelompok Mahasiswa UNY Racik Mie dari Petai Cina
Menurutnya, adanya buku ini juga ikut serta dalam menambah literatur bagi penyandang disabilitas, khususnya tuna netra, meningkatkan kepedulian pada penyandang disabilitas. Mereka memberi nama bukunya ‘Folebook’ yang merupakan akronim dari Folklore Braille Book. Folebook merupakan buku bertemakan cerita rakyat Indonesia yang dapat digunakan bagi penyandang tunanetra dan anak–anak pada umumnya.
Nur ‘Afiifah Djauharoh menjelaskan, alat yang digunakan dalam pembuatan Folebook adalah skeetchbook, aplikasi corel draw, pensil gambar, printer braille, penghapus, penjilid buku, penggaris dan alat pembungkus. Bahan yang dibutuhkan adalah lem, kertas cover, kertas art cartoon untuk isi dan plastik pembungkus. “Selain itu juga ada cerita rakyat yang kami gunakan sebagai bahan, dalam hal ini kami memakai cerita rakyat Lembu Suro” ujarnya. (*)