Daging Ayam Picu Deflasi Kota Yogyakarta

Siarpedia.com, Yogyakarta – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2021 menunjukkan adanya penurunan, sehingga Kota Yogyakarta mengalami deflasi. Tingkat inflasi tahun kalender pada September 2021 terhadap Desember 2020 sebesar 0,88 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun pada September 2021 terhadap September 2020 sebesar 1,58 persen.
“Daging ayam ras naik 3,88 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen terjadinya deflasi tersebut,“
Kepala BPS DIY Sugeng Arianto mengatakan, Kota Yogyakarta mengalami deflasi sebesar 0,17 persen pada September 2021 atau terjadi penurunan indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,21 pada Agustus 2021 menjadi 107,03 pada September 2021. “Daging ayam ras naik 3,88 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen terjadinya deflasi tersebut,“ kata Sugeng Arianto di Yogyakarta.
Sugeng Arianto mengatakan, komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2021 sehingga memberikan andil menahan terjadinya deflasi diantaranya daging ayam ras naik 3,88 persen dengan memberikan andil 0,03 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga mendorong deflasi adalah telur ayam ras turun 14,40 persen dengan andil -0,11 persen.
Baca Juga ;Prodi Peternakan UMBY Beri Pelatihan Ternak Domba
Disampaikan, deflasi terjadi karena turunnya harga yang ditunjukkan turunnya IHK kelompok makanan, minuman dan tembakau, pakaian dan alas kaki dan transportasi. Kelompok yang mengalami inflasi, yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kesehatan, informasi, komunikasi dan jasa keuangan; rekreasi, olahraga dan budaya dan perawatan pribadi dan jasa.
Adapun kelompok yang relatif stabil, yaitu kelompok pendidikan dan penyediaan makanan dan minuman/restoran. Dari 90 kota yang dihitung angka inflasinya, 34 kota IHK mengalami inflasi dan 56 kota IHK mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,60 persen dan inflasi terendah di Kota Surakarta 0,01 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Gorontalo 0,90 persen dan deflasi terkecil di Kota Palu 0,01 persen. (*)