Padat Karya, Solusi Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
Siarpedia.com, Yogyakarta – Meski tidak bisa memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021, Pemda DIY telah berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi DIY. “Kalau berbicara pertumbuhan, prediksi akan sulit. Yang terpenting, meskipun hanya naik sedikit untuk melangkah di tahun depan agar lebih baik, daripada tetap minus. Walau akhirnya hasilnya tetap masih minus 2,3%,” jelas Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Sri Sultan HB X juga berharap, investasi yang ada sebagai dampak bandara YIA, dapat memberikan ruang pertumbuhan ekonomi. “Saya juga sudah menginstruksikan kepada dinas terkait, agar segera merealisasikan stimulus, Februari ini sudah bisa direalisasi jangan menunggu mendekati akhir tahun,” jelas Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Selasa, 16 Februari 2021.
Dengan demikian, menurut Sri Sultan HB X, uang cash yang ada di masyarakat meningkat. Saat uang yang beredar semakin banyak, harapannya dapat menopang perekonomian. Lebih lanjut, stimulus juga akan diberikan kepada beberapa kelompok masyarakat. “Kemarin kita berdialog, bagaimana agar supir dan kernet bus pariwisata juga dapat insentif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Sri Sultan HB X..
Ngarsa Dalem juga melihat bahwa kelompok seniman juga perlu mendapat perhatian. “Di kabupaten/kota, pada awalnya ada sekitar 600 agenda kebudayaan. “Bisa kemudian dilaksanakan, dibuat skedul, supaya bisa meringankan budayawan dan seniman memenuhi kebutuhan mereka. Harapannya, nggak hanya ekonomi yang tumbuh, tapi masyarakat juga terbantu,” tegas Sri Sultan.
“Meski efeknya belum menjangkau masyarakat bawah. Sehingga dibantu dengan proyek padat karya. Kita juga sudah sulit mengandalkan belanja swasta, makanya yang diandalkan belanja pemerintah,”
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi DIY sebenarnya ada daya ungkitnya, terutama pada proyek besar. “Meski efeknya belum menjangkau masyarakat bawah. Sehingga dibantu dengan proyek padat karya. Kita juga sudah sulit mengandalkan belanja swasta, makanya yang diandalkan belanja pemerintah,” jelas Aji. (*)