Siarpedia.com, Sleman – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) memutuskan belajar di rumah atau dikenal dengan (BDR) sejak pandemi Covid-19 ditetapkan di Indonesia. Bagaimana dengan layanan bimbingan dan konseling (BK) di dalam konteks penerapan New Normal ? Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku BK, konsultan pendidikan BK dan guru-guru BK.
“Permendikbud 111 tahun 2014 menyatakan bahwa BK merupakan usaha bantuan yang dilaksanakan oleh konselor atau guru BK sesuai tugas pokoknya dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, khususnya membantu peserta didik/konseli dalam mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya,”
“Permendikbud 111 tahun 2014 menyatakan bahwa BK merupakan usaha bantuan yang dilaksanakan oleh konselor atau guru BK sesuai tugas pokoknya dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, khususnya membantu peserta didik/konseli dalam mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya,” ungkap Kaprodi BK UMBY Luky Kurniawan SPd MPd.
Sebagaimana disampaikan Kabag Humas UMBY Widarta SE MM, Kamis, 9 Juli 2020, melihat situasi tersebut, Prodi BK UMBY menyelenggarakan pelatihan penyusunan program layanan BK. Acara ini mengusung tema ‘Merancang Program Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Konteks Penerapan New Normal di Era Pandemi Covid-19’, dengan melalui online dengan media Zoom.
Narasumber dalam acara ini adalah Kaprodi Bimbingan dan Konseling UMBY, sekaligus penulis buku program layanan bimbingan dan konseling komprehensif, serta buku program bimbingan dan konseling belajar berbasis social and emotional learning (SEL) Luky Kurniawan SPd MPd. dan dimoderatori oleh salah satu Dosen BK UMBY Dhanang Suwidagdho SPd MPd.
“Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan para guru bimbingan dan konseling tetap dapat mengembangkan program layanan bimbingan dan konseling secara optimal selama pandemi covid-19, alternatif kegiatan layanan bimbingan dan konseling dapat didisain secara online maupun offline dengan mengutamakan protokol kesehatan,” kata Luky Kurniawan. (*)
