Siarpedia.com, Jakarta – Direktur Teknik Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Indra Sjafri mengatakan bahwa kenapa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 tetap dilanjutkan. Apalagi PSSI sudah memberikan opsi kepada klub dan berencana akan menggelar kompetisi lanjutan Liga 1 dan 2 Tahun 2020 pada bulan September atau Oktober mendatang.
“Kami rasa perlu kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar situasi new normal dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik buat dunia luar melihat kita,”
“Kami rasa perlu kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar situasi new normal dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik buat dunia luar melihat kita,” kata Indra Sjafri sebagaimana dilansir laman PSSI kemarin. Ia pun menambahkan Indonesia punya pengalaman di sanksi FIFA, sehingga tidak ada kompetisi saat itu, dan akibatnya kurang baik terhadap prestasi.
Seperti diketahui pada tahun 2021 mendatang, Timnas Indonesia akan berlaga di ajang bergengsi Piala Dunia U-20 yang juga menjadi tuan rumah. Tentu butuh persiapan yang matang dan maksimal demi sukses meraih prestasi di ajang tersebut. “Buat kepentingan Timnas U-20 adalah saat pemain tidak ikut pemusatan latihan, mereka bisa berkompetisi di Liga 1 dan 2,” kata mantan pelatih Timnas U-19 dan U-23 ini.
Menurutnya, karena rata-rata pemain sudah memiliki klub. Kalaupun pemusatan latihan berlangsung yang biasanya pemain dipanggil hanya sekitar 23 hingga 30 orang. Sementara pemain yang tidak terpanggil pemusatan latihan, mereka tetap terasah lewat kompetisi. Sementara itu, kewajiban PSSI itu harus memutar kompetisi, dan diamanatkan di Kongres PSSI.
Pertanyaannya bagaimana regulasi kompetisi saat pandemi COVID-19, PSSI pun mengajak klub, Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APSSI) dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk berdiskusi menentukan format dan regulasi kompetisi. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga mendengar masukan pemerintah, AFC, FIFA dan masukan lainnya sebelum memutuskannya bersama di rapat Komite Eksekutif PSSI. (*)