Siarpedia.com, Yogyakarta – Pandemi Covid–19 atau Coronavirus disease telah menimbulkan dampat negatif pada aspek sosial ekonomi di kehidupan masyarakat pada saat ini. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terus berupaya keras mengatasi permasalahan tersebut melalui sinkroninasi anggaran penanganan Covid– 9 dengan kabupaten/kota se- DIY.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X melalui Kepala Bappeda DIY Drs Budi Wibowo SH MM mengungkapkan, jika seluruh kabupaten/kota di DIY sedang menyusun draft perencanaan penganggaran. Nantinya dari draft tersebut tergambar apa saja yang menjadi kebajiban desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Dengan begitu anggaran untuk menanggulangi Covid – 19, nantinya tersalur efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih.
“Draft anggaran ini diperlukan agar jangan sampai masyarakat nanti menerima bantuan dobel. Dengan begitu penyaluran bantuan akan lebih merata,”
“Draft anggaran ini diperlukan agar jangan sampai masyarakat nanti menerima bantuan dobel. Dengan begitu penyaluran bantuan akan lebih merata,” ungkap Budi, usai mengikuti pembahasan bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Wagub DIY KGPAA Paku Alam X bersama jajaran pejabat dan Kepala OPD, serta Sekda se-DIY, Kamis, 9 April 2020 di Ndalem Ageng Kompleks Kepatihan.
Dikatakan, penerima Jadup jangan sampai menerima semua jenis bantuan. Misalnya sudah dapat PKH atau dapat Kartu Pra Kerja ya sudah satu jenis saja. Dengan begitu akan lebih efisien. Tidak satu orang menerima bantuan dari berbagai sumber. Selain memaksimalkan kabupaten/kota, Pemda DIY juga menggandeng CSR BUMN yang telah bersedia mengucurkan dana sebesar 4.5 miliar untuk membantu penanggulangan Covid – 19 ini.
“Ketika nanti draft sudah jadi dan sudah bisa dijadikan acuan operasional, maka CSR juga akan memegang acuan tersebut, sehingga nantinya CSR dari BUMN maupun BUMD ataupun swasta yang akan ikut berperan tetap memiliki acuan, sehingga penganggaran mereka pun lebih efektif dan efisien. Hal tersebut karena dana yang dimiliki Pemda DIY untuk menangani Covid – 19 ini berada pada pos anggaran belanja tidak terduga,” ucapnya. (*)