DAIHATSU Indonesia Masters 2020 (DIM) telah berakhir. Indonesia sebagai tuan rumah berhasil memboyong tiga gelar juara lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Anthony Sinisuka Ginting. Tak hanya dari segi prestasi, dari segi penyelenggaraan pun Daihatsu Indonesia Masters 2020 dinilai terlaksana dengan baik, serta diapresiasi Badminton World Federation (BWF).
Seperti disampaikan Daren Parks, Events Director Badminton World Federation (BWF), ini adalah tahun yang sangat krusial, tahun kualifikasi menuju Olimpiade. Turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2020 ini terlaksana begitu baik. Hal ini memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka sebelum tampil di ajang Olimpiade. Ini tahun yang sangat penting bagi mereka yang tengah fokus untuk Olimpiade.
Wakil Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2020, yang juga Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Achmad Budiharto seperti dilansir laman PBSI, pihaknya juga mengucap syukur atas prestasi gemilang yang sedikit menghapus kekecewaan di turnamen Malaysia Masters 2020 pekan lalu, di mana Indonesia harus pulang tanpa gelar.
Menanggapi komentar atlet mengenai kondisi angin di lapangan, Budiharto mengatakan panitia telah mengupayakan sedemikian rupa untuk meminimalisir adanya angin di lapangan. Angin di Istora memang masalah klasik, ini cukup dilema karena angin datang dari penggunaan AC (Air Conditioner). Sudah disetting seminimal mungkin agar angin tidak mengganggu pertandingan. Secara resmi pun tidak ada keluhan kepada panitia pelaksana, sudah diatur sesuai regulasi BWF.
Ia juga menuturkan pemain sangat paham jika bermain di Indonesia kondisinya seperti itu. Yang patut disyukuri pelaksanaan Daihatsu Indonesia Masters 2020 bisa diselesaikan dan berjalan lancar, sukses, aman, terutama berjalannya turnamen. Dari segi prestasi sangat memuaskan, antusiasme penonton juga membuat sponsor senang, penonton antusias mendukung di pertandingan. Pada akhirnya bukan hanya sukses dari segi prestasi, namun juga sukses dari segi penyelenggaraan (*)