MDMC dan UMY Latih Warga Mitigasi Bencana

Siarpedia.com, Bantul – Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melatih warga Banjarharjo 2, Muntuk, Dlingo, Bantul, untuk lebih siap menghadapi bencana, melalui sosialisasi dan pengenalan mitigasi bencana. Kegiatan ini dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 08 UMY melalui pelatihan mitigasi bencana di Banjarharjo 2 yang diikuti 30 warga.
Ketua tim KKN 08 UMY, Ridwan Nur Hidayat, Senin, 20 Januari 2020, menyatakan sosialisasi tentang mitigasi bencana ini dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat di Banjarharjo 2 yang sebagian wilayahnya secara topografi berada di perbukitan. Kondisi demikian menjadikan daerah ini rawan longsor. Dengan adanya pelatihan mitigasi ini, diharapkan warga menjadi lebih siap menghadapi bencana, sekaligus mendorong masyarakat untuk melestarikan vegetasi yang ada.
.
Pelatihan mitigasi bencana diisi oleh Muhammad Hanif dan Hidayat dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Keduanya menjelaskan tentang jenis bencana, daerah yang rawan bencana di seluruh Indonesia khususnya Yogyakarta dan cara menangani bencana. “Kami mengundang MDMC untuk mengisi pelatihan bagi warga, karena MDMC telah terbukti kiprahnya dalam penanganan bencana di Indonesia, bahkan di luar negeri,” katanya.
Sedangkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) UMY, Dr Fajar Junaedi menambahkan, program KKN tentang mitigasi bencana ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi UMY kepada masyarakat di Banjarharjo 2. Menurutnya, dengan memahami mitigasi bencana diharapkan warga lebih bijak dalam berinteraksi dengan alam. Dengan demikian, bencana dapat ditanggulangi, termasuk imbas dari bencana itu sendiri bisa diminimalisir.
Dikatakan pula, sebagai lembaga pendidikan tinggi, UMY juga mempunyai tanggungjawab pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan amanah Tri Dharma PT. KKN yang bertemakan tentang mitigasi bencana ini menjadi sarana sosialisasi bagaimana hidup dalam masyarakat, terutama hidup di daerah rawan bencana. Mahasiswa juga bisa belajar hidup bermasyarakat, sekaligus menjadi solusi dalam masyarakat. (*)