SEBAGAI salah satu tujuan wisata di DIY, Kabupaten Sleman menyimpan sejumlah potensi objek wisata unggulan, termasuk kuliner khasnya yang melegenda. Salah satu kuliner yang tidak boleh terlupakan untuk dicicipi saat mengisi liburan di kota ini adalah perpaduan jadah dengan tempe. Menu tradisional ini meski berpenampilan biasa, namun sensasi rasanya perlu dicoba. Manis dan legit menjadi ciri khas dari jadah tempe.
Kios penjual atau lapak penjual jadah tempe pun menjamur dan penjuru Sleman dan DIY. Namun yang cukup fenomenal dan dikenal public secara luas yo jadah tempe Kaliurang. Meski berpenampilan sederhana seperti umumnya kuliner tradisional di Jawa, jadah tempe juga sudah diminati dari berbagai kalangan, termasuk orang berduit, turis asing, bahkan yang kini menjadi salah satu oleh-oleh khas Sleman.
Jadah sendiri terbuat dari olahan beras ketan ini biasanya di campuran parutan kelapa yang menimbulkan rasa gurih di lidah., yang terkenal lengket. Perpaduan bumbu dan lengketnya beras ketan membuat jadah menjadi legit gurih. Sedangkan tempe yang menjadi paduannya saat menyantap jadah sengaja dibuat menjadi semacam baceman, yang terbilang manis. Maklum banyak warga Yogya, utamanya Sleman menyukai masakan bercitarasa manis dan gurih.
Sebuah kombinasi yang nikmat jika disantap bersama-sama. “Jadah tempe lebih nikmat jika keduanya di temani cabe rawit. Jadi rasa makanan ini kombinasi gurih, manis plus pedas cabe rawit. Makanan yang satu ini memang sangat cocok dinikmati pada hawa dingin seperti yang bisa ditemui di daerah Kaliurang, Sleman. Makanan ini umumnya disajikan dengan bungkus daun pisang,” kata Arta, salah satu penjual jadah tempe di Kaliurang, Senin, 13 Januari 2020.
Ceritanya jadah tempe memiliki sejarah panjang. Namun makanan ini mulai populer di kawasan Kaliurang berkat Sastro Dinomo atau yang sering disapa mbah Carik yang menjualnya sejak tahun 1950an. Makanan ini semakin populer ketika Sultan Hamengkubowono IX mencoba mencicipinya dan ternyata beliau sangat menyukai makanan ini, apalagi beliau sering mengutus pengawalnya untuk membeli makanan ini di Kaliurang. (*)