Siarpedia.com, Yogyakarta – Program studi Agroteknologi, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta melaksanakan “Merti Bumi” di UPT Kebun Gunung Bulu, 22/11/2024. Program ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur untuk menyambut panen raya di UPT Kebun Gunung Bulu. Kegiatan ini diinisiasi oleh program studi Agroteknologi UMBY yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan sivitas akademik UMBY.
Rektor UMBY Dr Agus Slamet STP MP MCE juga turut menghadiri dan memberikan sambutan. Merti Bumi berasal dari kata “memetri” yang berarti menjaga, memelihara, mengelola dan melestarikan. Secara umum “merti bumi” diartikan sebagai “memelihara bumi”. Merti Bumi bertujuan mengangkat nilai kesatuan dan persatuan, kebersamaan dan gotong-royong, nilai luhur estetika dan etika, luhur kepribadian dan kepercayaan diri.
Kaprodi Agroteknologi UMBY Dr Ir Dian Astriani MP menyampaikan, Merti Bumi Agroteknologi dilaksanakan menjelang musim panen. Acara ini dilakukan dengan berkumpul di lahan dan membawa hasil bumi seperti buah-buahan, sayuran dan tumpeng. Merti Bumi meliputi kirap tumpeng dan jajan pasar, tari camping tani muda, potong tumpeng, santap bersama “bancaan” dan diakhiri dengan panen hasil tani mahasiswa Agroteknologi.
Baca Juga ; Dosen Peternakan UMBY Perbaiki Produktivitas Unggas Dengan Herbal
Dosen Agroteknologi UMBY Dr Ir F Didiet Heru Swasono MP dan Dr Ir Warmanti Mildaryani MP menyampaikan terdapat acara lain yang serupa ditunjukkan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen, contohnya Wiwitan yang ada di Sunda, Sedekah bumi dalam tradisi Jawa Timur dan Sedekah barit dalam Bahasa Betawi. Adanya Merti Bumi ini mahasiswa diharap mengetahui adat istiadat dan dapat melestarikan budaya yang ada.
Adanya penambahan fasilitas diharapkan petani muda mendapatkan bekal cukup untuk mengembangkan potensi pertanian secara maksimal, meningkatkan produktivitas, menciptakan inovasi yang mampu menjawab tantangan pertanian modern,”
Agus Slamet menyampaikan UPT Gunung Bulu akan dilakukan penambahan fasilitas mengingat 60% kuliah Agroteknologi di lapangan, direncanakan selesai sebelum Mei 2025. “Adanya penambahan fasilitas diharapkan petani muda mendapatkan bekal cukup untuk mengembangkan potensi pertanian secara maksimal, meningkatkan produktivitas, menciptakan inovasi yang mampu menjawab tantangan pertanian modern,” ucapnya. (*)
(tim siarpedia.com)