HUT Ke-269 DIY, Momentum Bangkitkan Kecintaan Pada Budaya  

HUT Ke-269 DIY, Momentum Bangkitkan Kecintaan Pada Budaya
HUT Ke-269 DIY, Momentum Bangkitkan Kecintaan Pada Budaya

Siarpedia.com, Yogyakarta – Mengusung tema “Maju, Sejahtera, Berkelanjutan, Dijiwai Kebudayaan dan Keistimewaan”, peringatan HUT Ke-269 Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi alarm “gumregah”, untuk menyerap esensi perjuangan. Selain itu, peringatan HUT Ke-269 DIY ini juga menjadi seruan untuk membangkitkan kecintaan terhadap budaya Yogyakarta.

 

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan hal demikian saat membacakan amanat Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam Upacara Peringatan HUT Ke-269 DIY pada Rabu (13/03) di Stadion Mandala Krida Umbulharjo Yogyakarta yang berlangsung secara khidmat. Hari jadi DIY ini ditetapkan melalui Peraturan DIY Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Jadi DIY.

 

Peradaban baru “Ngayogyakarta Hadiningrat” merupakan saksi gigihnya upaya merebut independensi, dari cengkeraman kolonial Belanda,”

 

Tema yang dimbil pada peringatan HUT Ke-269 DIY tahun ini, merupakan cita-cita yang memiliki makna saling berkaitan satu sama lain. Sebagai kilas balik sejarah perjuangan kemerdekaan, momentum ini menandakan titik tertinggi semangat perjuangan Pangeran Mangkubumi. “Peradaban baru “Ngayogyakarta Hadiningrat” merupakan saksi gigihnya upaya merebut independensi, dari cengkeraman kolonial Belanda,” kata Sri Paduka.

 

“Penamaan Ngayogyakarta Hadiningrat ini merefleksikan gambaran sebuah nagari yang makmur, sekaligus menjabarkan model peradaban ideal, bagaimana kesejahteraan manusia merefleksikan keindahan semesta,” ungkapnya. Berkait kesejahteraan, ia menyampaikan jika hal itu merupakan wujud eksositem sosial yang sejahtera, melalui pemenuhan kebutuhan hidup secara layak dan adil, dijamin sistem yang dirancang untuk efisiensi dan keadilan.

 

Baca Juga ; DIY Kembali Raih Penghargaan Karya Bhakti Satpol PP  

 

Berkelanjutan dimaknai sebagai integrasi pertumbuhan ekonomi dan kelestarian sumber daya alam. Keduanya dapat dicapai melalui penerapan teknologi, yang memungkinkan hidup selaras dengan alam. Di sisi lain, kebudayaan harus diinterpretasi ulang melalui lensa kemajuan, nilai dan identitas budaya diperkuat dan dilestarikan melalui inovasi, menjadikan lebih relevan di tengah masyarakat modern tanpa menghilangkan esensi kearifannya. (*)

 

(tim siarpedia.com)

 

Tinggalkan Balasan