Siarpedia.com, Yogyakarta – Buah kurma sudah dikenal sebagai makanan yang manis dan lezat, sehingga banyak orang menyukai makanan ini. Kebanyakan orang hanya memanfaatkan buah tersebut untuk dimakan dagingnya lalu bijinya dibuang. Padahal ternyata biji kurma tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, juga kecantikan. Bahkan, bisa dimanfaatkan lebih baik lagi.
Seperti halnya ditangan para mahasiswa FMIPA UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE), yaitu Ni Kadek Nabila Sesilia, Chairul Amri, Fadhilah Fitria Setyawati, Saadah Vidaroini dengan pembimbing Wipsar Sunu Brams Dwandaru MSc PhD, biji kurma tersebut dijadikan sebagai bahan dasar identifikasi forensik sidik jari.
Metode identifikasi forensik yang sering digunakan menurut pakar (Soesilopranoto dkk) adalah metode sidik jari karena memiliki tingkat keakuratan paling tinggi dibandingkan metode lainnya,”
Dengan judul penelitian Identifikasi Forensik Sidik Jari Berdasarkan Variasi Jenis cetakan Berbasis Fluoresens Carbon Nanodots Berbahan Dasar Biji Kurma Berbantuan Software Tracker. “Metode identifikasi forensik yang sering digunakan menurut pakar (Soesilopranoto dkk) adalah metode sidik jari karena memiliki tingkat keakuratan paling tinggi dibandingkan metode lainnya,” ungkap Fadhilah Fitria mengatakan.
Disampaikan jika identifikasi sidik jari dilakukan dengan mengamati garis yang terdapat pada guratan jari tangan dan telapak kaki. Sidik jari laten biasanya ditemukan di tempat kejadian perkara pada sembarang permukaan dalam kasus kriminal. Untuk Sidik jari laten merujuk pada sidik jari yang tidak terlihat dengan mata telanjang, identifikasi sidik jari laten merupakan salah satu teknik penting dalam identifikasi forensik dan investigasi kriminal.
Baca Juga ; Agroteknologi UMBY Gelar Lokakarya Penguatan 4C bagi Pendidik Profesional
Meskipun sidik jari laten memiliki nilai bukti yang signifikan, namun jika pengambilan sidik jari tidak hati-hati bisa hilang atau rusak. “Dari hal diatas dibutuhkan bahan alternatif yang dapat mempertahankan pola bekas sidik jari, seperti nanomaterial carbon nanodots. Carbon Dots" atau "C-dots," yang merujuk pada nanopartikel karbon kecil yang memiliki struktur poin kuantum dan ukuran nanometer,” paparnya. (*)
(tim siarpedia.com)