Siarpedia.com, Sleman – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berupaya untuk meningkatkan pendidikan dan ekonomi, khususnya bagi warga Krapyak IX Seyegan dengan program Kampung Emas. Adapun program pemberdayaan tersebut juga menjadi bagian agenda Dies Natalis ke-59 UNY, serta didukung oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Rektor UNY Prof Sumaryanto menjelaskan, Kampung Emas ini adalah upaya pemberdayaan UNY di Padukuhan Krapyak IX dengan mengembangkan sembilan sektor unggulan di kampung itu secara simultan dan terintegrasi. “Sembilan sektor pemberdayaan Kampung Emas itu ada Olahraga Berkah, Seni Berkah, Tahu Berkah, Kulineran Berkah, Mendo Berkah, Sayur-mayur Berkah dan Unggas Berkah,” jelas Sumaryanto,
Hal tersebut disampaikan Prof Sumaryanto di sela-sela agenda monitoring dan evaluasi (monev) Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UNY di Seyegan, Sleman, Sabtu (13/5/2023). Monev dan Baksos dihadiri oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Wakil Bupati Sleman Danang Maharso, Sekda Sleman, Panewu, Lurah dan jajarannya. Bupati Sleman juga berkenan menyerahkan bantuan paket sembako pada perwakilan warga,
Baca Juga ; Semboyan Satoe Community Studi Edukasi Perkeretaapian ke INKA
Rektor Prof Sumaryanto juga mengajak anak-anak bersekolah untuk meningkatkan kualitas diri yang merupakan bagian dari mikul dhuwur mendhem jero, pendidikan adalah investasi peradaban. Diungkapnya, untuk merintis Kampung Emas ini, UNY menggelontorkan dana lebih dari Rp 1,5 miliar. Sedangkan puncaknya nanti adalah peresmian kampung emas yang dijadwalkan pada 23 Desember 2023 oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Saya menyukai tempat ini karena bukan saja hanya untuk nguri-uri budaya, tapi juga sebagai tempat mendidik anak agar punya karakter. Dengan pendidikan kita bisa mengubah dunia,”
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, adanya pendampingan dari kampus UNY ke kampung ini menjadi contoh pentingnya hubungan pentahelix antara pemerintah, kampus, masyarakat dan media massa. “Saya menyukai tempat ini karena bukan saja hanya untuk nguri-uri budaya, tapi juga sebagai tempat mendidik anak agar punya karakter. Dengan pendidikan kita bisa mengubah dunia,” katanya. (*)
(tim siarpedia.com)