Siarpedia.com, Yogyakarta – Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta menggelar Jogja International Creative Arts Festival (JICAF) #2 di Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta, 22 September – 2 Oktober 2022. Pameran internasional “Visual Art & Creative Industries Collaboration” ini menampilkan karya unik, kreatif dan inspiratif. Direncanakan pameran JICAF #2 dibuka Sri Sultan HB X pada Kamis, 22 September 2022, pukul 16.00 WIB. .
Materi pameran yang dikuratori Dr Mikke Susanto MA & Agus Sriyono SSn diantaranya seni murni (lukisan, patung, dan grafis); seni terap (kriya dan desain); dan industri mebel dan kerajinan. Sejumlah perupa undangan yang turut medukung pameran ini antara lain Ichwan Noor, Ima+Nasirun, Lutse Lambert, Noor Asif, Timbul Raharjo, Eddi Prabandono, Hedi Hariyanto, Noor Jayadi, Ivan Bestari, Lulut Kustomfest, Satya Bramantya, Andre Suryaman.
Ketua Dr Arif Suharson SSn MSn menyatakan selama pameran berlangsung juga dilaksanakan Fashion Show, Bazar Karya Cemangking, OTS (On The Spot), dan Lelang Karya. Jadi masyarakat dapat langsung berinterkasi dengan para insan kreatif dari seniman dan pelaku industri, bahkan dapat memiliki karya yang dipamerkan dengan ikut mengapresiaisi karya-karya yang dipamerkan.
Baca Juga ; Yogyakarta Tuan Rumah Dua Turnamen Internasional
Pameran JICAF #2 diharapkan mampu menjadi model pameran bersama dalam medan kreativitas yang mengkolaborasikan dunia pendidikan, komunitas seni, seniman-kriyawan, budayawan, pelaku kreatif, industri kreatif, pemerintah, dan masyarakat umum. Lingkup kegiatan JICAF #2 adalah untuk merumuskan konsep, tema, dan strategi kegiatan kolaborasi kreatif.
Pameran internasional “Visual Art & Creative Industries Collaboration” patut kita apresiaisi sebagai wahana pembelajaran bersama mewujudkan resiliensi seni rupa di era revolusi industri kreatif 4.0,”
Tidak lupa juga turut menggali potensi para insan kreatif dan industri kreatif yang memiliki talenta dalam mencipta produk berkelas dunia bersumber dari pengetahuan seni tradisi-budaya Indonesia. “Pameran internasional “Visual Art & Creative Industries Collaboration” patut kita apresiaisi sebagai wahana pembelajaran bersama mewujudkan resiliensi seni rupa di era revolusi industri kreatif 4.0,” katanya. (*)
(tim siarpedia.com)