Siarpedia.com, Yogyakarta – Kepala keluarga pasti punya impian dengan keluarga yang dicintai, namun kondisi darurat dapat menyebabkan seseorang tidak dapat mendapatkan income lagi. Contoh Kehilangan pekerjaan/bisnis yang bangkrut, Sakit keras, Meninggal, Cacat. Begitu banyak pula orang tidak menyadari, sikap tidak peduli dengan keuangan pribadi dan hal itu sangat berbahaya di kemudian hari.
Dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Lina Nur Hidayati SE MM menyampaikan hal tersebut dalam Kuliah Tamu Psikologi Keluarga dengan tema Mengatur Keuangan Keluarga Anak Jaman Now, Kamis, 11 November 2021. Kuliah Tamu Psikologi Keluarga diselenggarakan Program Studi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.
Baca Juga ; Penyakit yang Mengintai Saat Musim Hujan
Dikatakan berkendara saja harus melek, apalagi dalam kehidupan sehari-hari. Bahaya apa yang mengancam kalau tidak melek finansial? Tidak bisa menabung – seperti angin segar, gaji hanya numpang lewat. Terjebak hutang – banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan tiba-tiba ada kebutuhan mendadak, kemudian terpaksa harus hutang. Tidak memiliki asset – pernahkah berpikir orang yang sudah lama bekerja namun tidak memiliki asset?
Terjebak investasi bodong – Banyak masyarakat terkena dampak investasi bodong karena tidak melek finansial, Kerja terus tidak bisa pensiun – karena tidak memiliki asset yang bisa bekerja untuk dirinya. Cara apa yang dapat dilakukan agar melek finansial? Cari tahu tentang ilmu finansial di sosial media atau buku, Ikuti seminar, nonton youtube tentang finansial, Berlatih dengan mengatur keuangan pribadi dan keluarga, Menabung dan berinvestasi.
“Jika kondisi Keuangan Tidak Sehat Bagaimana? Buat anggaran ( sesuaikan kebutuhan dengan pasangan), Mencatat semua pengeluaran, Buat rekening untuk pos penting (dana darurat, investasi, dan dana pensiun), “
Disampaikan pula cara mengajarkan anak melek keuangan ala parent jaman now. Ajarkan bagaimana menghargai uang dan bekerja, Usahakan buat tabungan, Terapkan sistem reward, Jelaskan konsep investasi. “Jika kondisi Keuangan Tidak Sehat Bagaimana? Buat anggaran ( sesuaikan kebutuhan dengan pasangan), Mencatat semua pengeluaran, Buat rekening untuk pos penting (dana darurat, investasi, dan dana pensiun), “ katanya .. (*).