Siarpedia.com, Yogyakarta – Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa sejatinya capaian vaksinasi tak jadi pertimbangan pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Wilayah provinsi yang berstatus PPKM level 1 hingga 3 boleh menggelar PTM dengan segera.
“Tidak harus menunggu capaian vaksinasi tenaga didik mencapai sekitar 50 hingga 60%. Sekolah justru wajib tatap muka bila gurunya sudah vaksin lengkap dua dosis,” ungkap Nadiem Anwar Makarim, Selasa, 14 September 2021 di Gedhong Wilis Kompleks Kepatihan. Hadir pada kesempatan tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji dan Kepala Dinas Dikpora DIY Didik Wardaya.
Baca Juga ; Perkuat Karakter Calon Pendidik
Menurut Menteri Nadiem, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, tak ada ketentuan durasi pelaksanaan PTM terbatas di sekolah. Hanya saja, jumlah kuota peserta didik setiap kelas pada tingkat SD, SMP, dan SMA tidak lebih dari 18 siswa dan maksimal 5 anak untuk kategori PAUD. Nadiem juga mengatakan tidak ada ketentuan yang mengatur jumlah hari dan jam dalam seminggu diperbolehkan untuk sekolah. .
“Kami bebaskan untuk semua persiapan tatap muka. Jadi harapan kami, baik Pemda maupun Kepala Dinas benar-benar ada konsiderasi (pertimbangan), terutama untuk sekolah swasta yang sekarang sangat terpukul secara ekonomi,”
Namun Menteri Nadiem memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah dalam hal persiapan PTM. “Kami bebaskan untuk semua persiapan tatap muka. Jadi harapan kami, baik Pemda maupun Kepala Dinas benar-benar ada konsiderasi (pertimbangan), terutama untuk sekolah swasta yang sekarang sangat terpukul secara ekonomi,” katanya. Ia juga menegaskan pelaksanaan PTM di sekolah juga harus disertai persetujuan orangtua peserta didik..
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan sebagian besar guru dan tenaga didik di DIY telah divaksinasi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Walaupun demikian, dimulainya PTM harus menunggu momentum yang tepat. “Kalau Yogya tak sedikit yang penyelesaian vaksinasi. (Sebelum PTM) yang disiapkan semua harus vaksinasi,” kata Sri Sultan HB X. (*)