Siarpedia.com, Bantul – Program Studi (Prodi) Manajemen, Fakultas Ekonomi (FE), Universitas Mercu Buana (UMBY) mengadakan lokakarya pembaharuan kurikulum sebagai implentasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka secara daring. Tampil sebagai narasumber Dr Rangga Almahendra ST MM, Sekretaris Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dengan dimoderatori oleh Awan santosa SE MSc, dosen Fakultas Ekonomi UMBY, acara ini di hadiri oleh berbagai kalangan baik internal maupun eksternal, yaitu dekan dan wadek Fakultas Ekonomi, Tim peninjauan kurikulum UMBY, Dosen Program Studi Manajemen UMBY, user, praktisi, alumni, HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) dan perwakilan mahasiswa, serta kolega dosen dari beberapa perguruan tinggi lain.
“Acara diawali dengan sambutan Kaprodi Manajemen Fakultas Ekonomi UMBY Rina Dwiarti SE MSi dan Dekan Fakultas Ekonomi UMBY Dr Audita Nuvriasari SE MM sekaligus membuka acara lokakarya. Selanjutnya narasumber Dr Rangga Almahendra ST MM memaparkan mengenai implementasi kurikulum Merdeka belajar-kampus merdeka,” ungkap Kepala Humas UMBY Widarta SE MM.
Sedangkan Rangga Almahendra menjelaskan bentuk pembelajaran merdeka belajar-kampus merdeka belajar, seperti pertukaran pelajar, megang, asistensi mengajar satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, proyek independen dan membangun desa (KKNT). Dengan diaplikasikannya kurikulum tersebut, diharapkan mahasiswa memiliki high order thinking skills.
“Dari kurikulum tersebut, diharapkan mahasiswa tidak hanya faham akan materi tetapi mereka juga mengaplikasikannya dan menyelesaikan masalah dengan problem solving yang baik. Sehingga ketika dihadapkan dengan dunia kerja, mahasiswa akan lebih presisi dan dapat survive di dunia kerja yang semakin ketat,”
“Dari kurikulum tersebut, diharapkan mahasiswa tidak hanya faham akan materi tetapi mereka juga mengaplikasikannya dan menyelesaikan masalah dengan problem solving yang baik. Sehingga ketika dihadapkan dengan dunia kerja, mahasiswa akan lebih presisi dan dapat survive di dunia kerja yang semakin ketat,” kata Rangga Almahendra melanjutkan penjelasnnya. (*)
