Siarpedia.com, Yogyakarta – Drs H Hudono SH terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY periode 2020-2025, setelah dua kandidat lain, yakni Esti Susilarti dan Swasto Dayanto mengundurkan diri dari pencalonan dalam Konferensi Provinsi PWI DIY, Sabtu, 26 September 2020. Sedangkan Ketua DKP PWI DIY periode 2020-2025 dijabat Sihono HT yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan.
Adapun formatur menempatkan empat nama yang paling banyak dipilih yaitu, Swasto Dayanto, Sayyid Mussahada, Widyo Suprayogi dan Esti Susilarti. Konferprov PWI DIY pada Sabtu, 26 September 2020 itu diikuti 87 anggota PWI DIY (pemilih) yang memberikan suaranya. Sidang Konferprov PWI DIY 2020 dipimpin oleh Esti Susilarti dengan dihadiri Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Zulkifli Gani Ottoh yang mengapresiasi Konferprov PWI DIY ini.
Dalam proses pemilihan Ketua PWI DIY periode 2020-2025, forum mengajukan tiga nama calon, yaitu Hudono, Swasto Dayanto dan Esti Susilarti. Tapi dua calon tidak bersedia dipilih, sehingga terjadi calon tunggal. Hudono secara musyawarah mufakat (aklamasi) terpilih sebagai ketua. “Insya Allah saya bersedia (menjadi Ketua PWI DIY periode 2020-2025),” kata Hudono, yang tercatat sebagai Wapimred Koran Merapi (KR Grup).
Sedangkan dalam proses pemilihan Ketua DKP, forum mengajukan 5 nama calon untuk dipilih, yaitu Sihono, Primaswolo Sujono, Susi Lastuti, Sayyid Mussahada dan Swasto Dayanto. Tiga dari lima nama calon menyatakan tidak bersedia dipilih sehingga menyisakan dua calon yaitu Sihono dan Primaswolo Sujono. Dalam pemilihan dan perhitungan suara, Sihono memperoleh 62 suara dan Primaswolo Sujono 24 suara.
“Selain itu akan melakukan penguatan konsolidasi internal, terutama soal perlindungan hukum bagi wartawan, karena wartawan rentan dikriminalisasi,”
Hudono mengatakan, sebagai Ketua PWI DIY terpilih, ke depan dirinya tetap akan melanjutkan program terdahulu yakni mengawal realisasi pembangunan Graha Pers Pancasila dan pendirian Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Pers Pancasila. “Selain itu akan melakukan penguatan konsolidasi internal, terutama soal perlindungan hukum bagi wartawan, karena wartawan rentan dikriminalisasi,” ucapnya. (*)
