Siarpedia.com, Jakarta – Badminton World Federation (BWF) telah mengumumkan penyelenggaraan turnamen seri Asia mundur ke bulan Januari 2021. Sebelumnnya, turnamen seri Asia ini dijadwalkan pada November 2020, tahun ini. Thailand akan menjadi tuan rumah tiga turnamen, yaitu Asia Open I dan Asia Open II yang merupakan turnamen level Super 1000, serta BWF World Tour Finals.
BWF bekerjasama dengan Asosiasi Bulutangkis Thailand dan pemerintah Thailand masih mempersiapkan turnamen dengan protokol Covid-19, serta bubble system komprehensif. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menghargai dan menghormati keputusan BWF mengenai hal ini, karena kesehatan dan keselamatan atlet dan pendukung turnamen adalah prioritas utama, seperti dilansir dari laman PBSI, Sabtu, 26 September 2020..
“Sebetulnya kami sangat menyayangkan keputusan ini, artinya setelah All England, tidak ada turnamen sama sekali untuk pemain Indonesia karena kami tidak ikut Denmark Open. Namun, kami menghargai dan menghormati keputusan BWF yang kelihatannya masih mempertimbangkan situasi dan kondisi Covid-19,” ujar Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI.
“Yang kami dengar, dari pemerintah Thailand belum ada lampu hijau secara detailnya mengenai pelaksanaan turnamen ini, jadi ini yang membuat BWF harus segera mengambil sikap. Tapi yang kami yakini BWF mempertimbangkan perkembangan Covid-19,”
“Yang kami dengar, dari pemerintah Thailand belum ada lampu hijau secara detailnya mengenai pelaksanaan turnamen ini, jadi ini yang membuat BWF harus segera mengambil sikap. Tapi yang kami yakini BWF mempertimbangkan perkembangan Covid-19,” lanjut Budiharto. Dengan mundurnya turnamen seri Asia, maka para pebulutangkis Indonesia tidak akan mengikuti turnamen hingga akhir tahun ini.
PBSI belum memutuskan apakah akan diadakan home tournament untuk ketiga kalinya sejak pandemi Covid-19 atau tidak. Sebelumnya PBSI telah melangsungkan home tournament perorangan dan simulasi Piala Thomas & Uber. Budiharto memaparkan penampilan atlet di simulasi tentunya tidak sama dengan penampilan mereka di turnamen resmi. PBSI pun mengkaji ulang wacana simulasi Piala Sudirman yang pernah diumumkan sebelumnya. (*)