Siarpedia.com, Bantul – Masa pandemi Covid-19 berdampak disemua sektor, salah satu dampak terbesarnya pada sektor ekonomi usaha, khususnya usaha kecil dan mikro (UKM), termasuk didalamnya usaha ekonomi difabel. Kelompok difabel juga menjadi rentan terpinggirkan yang merasakan dampak berlipat ganda imbas dari pemberlakukaan kehidupan normal baru atau new normal.
“Hambatan berkegiatan keseharian di masa sebelum pandemi sudah membutuhkan perjuangan lebih untuk mengatasi, ditambah masa pendemi yang mengharuskan mengikuti protokol pencegahan penularan virus Covid-19, semakin menambah daya juang difabel dalam kehidupannya,”
“Hambatan berkegiatan keseharian di masa sebelum pandemi sudah membutuhkan perjuangan lebih untuk mengatasi, ditambah masa pendemi yang mengharuskan mengikuti protokol pencegahan penularan virus Covid-19, semakin menambah daya juang difabel dalam kehidupannya,” ujar Awan Santosa SE MSc, Dosen Fakultas Ekonomi (FE), Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).
Sebagaimana disampaikan Kabag Humas UMBY Widarta SE MM, Jumat, 29 Mei 2020, Awan Santoso menyatakan hal itu dalam Syawalan dan Sarasehan Virtual di Forum Keluarga Difabel Sedayu bertema’Usaha Online di era New Normal’. Pembicara lain Sarjiman SIP ME (Camat Sedayu), Anastasia Sri Erniati CPC (Leadership & Personal Development Coach), Doddy Kurniawan Kaliri (Owner Brand “Rumah El-Kasih).
Dengan moderator Maria Tri Suhartini SE (Ketua Forum Difabel Sedayu Pinilih), Awan Santoso mengatakan, usaha difabel sebagian besar bergerak di sektor informal. Seperti di Paguyuban Pinilih (Forum Keluarga Difabel Sedayu) yang beranggotakan lebih 300 orang memiliki profesi bermacam. Dari jualan sayuran keliling, warung kelontong, warung kali lima, warung makan, jasa pijat, berternak unggas, aneka jasa servise dan usaha kecil lainnya.
Awan Santosa lebih menekankan pentingnya digitalisasi usaha. Untuk itu, perlu ditingkatkan literasi digital pelaku UKM, termasuk pelaku usaha dari forum difabel ini. Hal ini dilakukan dengan mengubah mindset, model bisnis, organisasi, dan jaringan usaha mikro. Mengubah mindset bahwa dalam usaha itu modal manusia yang utama. Oleh karenanya edukasi menjadi sangat penting bagi usaha mikro, termasuk digitalisasi usaha. (*)