#MediaLawanCovid19 kembali meluncurkan konten edukasi bersama bertajuk ‘Tunda Mudik’ pada Minggu 29 Maret 2020. Kampanye besar kedua ini dilakukan untuk meredam potensi kian meluasnya penyebaran Coronavirus disease atau Covid 19 dari Jakarta ke berbagai daerah. Bahkan, kini sejumlah kampung di Yogyakarta membuat kebijakan mandiri untuk isolasi dengan pemberlakuan lockdown.
Kampanye kedua yang masih menggunakan tagar #AmanDiRumah dipublikasikan di berbagai platform jaringan televisi, radio, majalah, koran, media siber maupun media sosial. Diperkirakan sekitar 100 media nasional dan lokal kembali berpartisipasi. Melalui kampanye masif ini diharapkan ajakan dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak pulang kampung atau menunda mudik bisa tersosialisasi sebagai langkah preventif.
Aksi ini menindaklanjuti publikasi konten perdana bertajuk ‘Jaga Jarak, yang juga menggunakan tagar #AmanDiRumah. Kampanye kali ini semula dilakukan Senin, namun melihat fenomena masyarakat yang sudah berbondong meninggalkan Jakarta, dirasa penting untuk mempercepat kampanye ‘Tunda Mudik’. Bahkan, sejumlah kampung di Yogyakarta membentangkan spanduk bertuliskan lockdown dan membatasi gerak warga.
Dengan memasang portal di pintu jalan atau gang kampung diharapkan bisa memutus rantai persebaran virus. Tak kalah penting pemudik juga tak pulang kampung. Diperkirakan ada 15 juta pemudik yang akan meninggalkan Jakarta ke berbagai wilayah di Jawa dan luar Jawa. Jika ini terjadi, maka dikhawatirkan arus mudik penduduk membuat wabah virus Corona menjalar dengan cepat dan menambah zona merah di berbagai daerah tujuan pemudik.
Berbagai imbauan telah dikeluarkan oleh para pemimpin pusat dan daerah, dari Presiden Joko Widodo maupun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta masyarakat mengurungkan niatnya untuk mudik. Namun, belum adanya larangan resmi dari pemerintah membuat arus mudik tetap deras mengalir. Atas dasar itu, pada Minggu ini edukasi ‘Tunda Mudik’ mulai dilakukan berbagai media yang tergabung dalam #MediaLawanCovid19. (*)
