Siarpedia.com, Yogyakarta – Imbauan sosial distancing, juga psyic distancing, termasuk work from home atau bekerja dari rumah di tengah pandemi Coronavirus disease atau Covid 19 menjadi dilema tersendiri, terutama petugas kebersihan atau pengambil sampah di Yogyakarta. Mereka bisa dibilang ‘terpaksa’ melanggar imbauan karena harus mengambil tumpukan sampah, selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Maraknya pemberitaan dan informasi seputar pandemi Covid-19 di Tanah Air, khususnya di wilayah DIY membuat keadaan serba tidak pasti, juga diterapkannya kebiajakn untuk stay at home, work form home dan ibadah di rumah juga. Namun banyak pekerja yang masih harus keluar rumah, tidak bisa pekerjaannya dilakukan di rumah. Selain petuag medis dan anggota militer juga ada para petugas pengambil sampah.
Mereka tiap hari masih harus berkeliling mengambili sampah dari rumah ke rumah. Mengangkutnya ke TPA dan begitu seterusnya. “Kalau saya gak ngambilin sampah, nanti semakin menumpuk, terus bagaimana apa tidak menambah penyakit baru,” ujar salah satu petugas pengambil sampah depan rumah, Roni, Jumat, 27 Maret 2020, saat melakukan aktivitasnya.
Pernyataan dan ungkapannya dirasa memang benar, apabila sampah tidak rutin diambil pasti menumpuk dan menimbulkan bau busuk, serta mengundang penyakit. Meski jadwal pengambilan sampah di rumah-rumah biasanya ada juga yang dilakukan seminggu tiga kali. Namun, tak jarang ada juga yang mengambilinya beberapa hari sekali, karena alat pengangkutnya kecil. Bolak balik lebih sering ke TPA yang tempatnya lumayan jauh.
Bukan hanya tim medis saja yang tetap bekerja di tengah pandemi Covid 19, petugas kebersihan atau pengambil sampah juga tetap berjibaku, karena tanggung jawab demi kesehatan orang banyak. Meski begitu, mereka diminta tetap berusaha jaga jarak aman dengan orang lain, lebih banyak langsung berhubungan dengan sampah. Setelah membersihkan sampah juga mereka diminta cuci tangan dengan sabun. (*)