Siarpedia.com, Yogyakarta – Sebagai langkah antisipasi terhadap sebaran Coronavirus disease atau Covid 19, pemanfaatan cairan hand sanitizer sangat penting untuk menghambat laju perluasan virus. Berkaitan hal itu, Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) mengolah sejumlah bahan menjadi hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru, Covid-19 di lingkungan kampus.
“Hasil uji, hand sanitizer ini memiliki daya hambat yang sama dengan hand sanitizer di pasaran, bahkan daya bunuh bakteri dan virusnya diklaim lebih baik. Sayang, saat ini baru diproduksi untuk kebutuhan lingkungan kampus oleh PT Umat Mandiri Berkemajuan (UMB) UMY,” ungkap Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Keuangan UMY Suryo Pratolo, Senin, 23 Maret 2020.
Ia mengatakan, adanya pandemi Covid-19, menjadikan masyarakat Indonesia, termasuk sivitas akademika UMY kesulitan mencari hand sanitizer dan masker. Sebab persediaan hand sanitizer dan masker yang dibutuhkan langka di pasaran. Menyikapi kelangkaan hand sanitizer itu, pihak kampus melakukan penelitian membuat hand sanitizer untuk memenuhi kebutuhan internal sivitas, sekaligus upaya preventif mencegah penyebaran Covid-19.
Kaprodi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY Sabtanti Harimurti menjelaskan, bahan utama membuat hand sanitaizer ini adalah alkohol berkadar 62-71% dengan konsentrasi 95, 96, dan 98%. Bahan lainnya humektan atau pelembut dan minyak aroma terapi. Alkohol dipilih karena bisa menonaktifkan mikroba. Humektan agar tangan tidak menjadi kering atau kasar, sedangkan minyak aroma untuk menutup bau alkohol.
Dikatakan Sabtanti Harimurti, karena keterbatasan tempat produksi dan peralatan, hand sanitizer inovasi UMY tersebut, timnya baru bisa memproduksi 40-50 liter per hari. Saat ini baru untuk keperluan UMY. Dari hasil uji stabilitas dan akseptabilitas, serta uji antimikroba (e-coli), hand sanitizer produksi UMY diklaim memiliki daya hambatnya setara dengan kontrol positif hand sanitizer yang dijual di pasaran. (*)
