Siarpedia.com, Yogyakarta – Angka kasus positif Coronavirus disease atau Covid-19 di Indonesia, termasuk di Yogyakarta masih tinggi, termasuk jumlah yang meninggal juga tidak sedikit. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah melalui juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan informasi jika per 21 Maret 2020 saja sudah terjadi penambahan kasus positif 81 orang, sehingga total kasus 450 orang.
Untuk kasus positif yang dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan laboratorium hasilnya negatif dan tidak ada lagi gejala klinis bertambah 4 orang, sehingga total kasus sembuh 20 orang. Sedangkan pasien meninggal 6 orang, sehingga totalnya 38 orang per Jumat 20 Maret 2020. Hal ini tentu mengingatkan betapa pentingnya pencegahan, karena sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat resmi untuk mengobati pasien positif virus korona.
Salah satunya adalah menerapkan lagi pola hidup bersih sehat (PHBS) dalam masyarakat, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam meningkatkan daya tahan tubuh dirangkum siarpedia.com dari berbagai sumber, Minggu 22 Maret 2020, yang bisa dilakukan bersama keluarga, terlebih dalam masa sosial distance seperti sekarang ini, dengan memulai beberapa hal, seperti :
(1) Makan bergizi berimbang. Kekurangan gizi dapat merusak kemampuan tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi, sehingga penting untuk mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi. Konsumsi beragam buah, sayuran dan sumber protein tanpa lemak. (2), Mendapat cukup vitamin D. Penelitian menunjukkan sistem kekebalan tubuh membutuhkan vitamin D untuk melawan virus. Untuk mendapatkan vitamin D secara alami bisa melalui sinar matahari.
(3). Tidur. Saat tidur, tubuh menggunakan waktu untuk pemulihan dan perbaikan fungsi organ penting tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh. (4). Olahraga dan memanajemen stres. Olahraga juga cara memanajemen stres. Artinya, mengelola stres adalah strategi baik. (5). Hindari rokok dan alkohol. Paparan asap rokok dan alkohol merusak sistem imunitas, berisiko tinggi mengalami infeksi paru, seperti bronkitis dan pneumonia. (*)