Siarpedia.com, Surabaya – Pembukaan gelaran kick-off Shopee Liga 1 resmi digulirkan dengan ditandai tendangan bola dari lapangan oleh Menteri Pemuda dan Olaharaga (Menpora) Zainudin Amali dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan. Kemudian dilanjutkan dengan laga perdana antara Persebaya Surabaya menjamu Persik Kediri di Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu, 29 Februari 2020.
Pertandingan perdana Liga 1 ini berakhir imbang 1-1. Gol Persik dicetak melalui eksekusi penalti Gaspar Vega menit ke-33, sedangkan gol balasan Persebaya dihasilkan melalui sundulan Hansamu Yama Pranata di menit ke-37. Seperti dilansir dari laman PSSI, pembukaan Liga 1 kali ini juga berlangsung meriah dengan lighting show, video mapping, tarian, performance act, serta parade bendera dan maskot 18 klub peserta kompetisi.
Ketum PSSI Mochamad Iriawan berharap Shopee Liga 1 menjadi sarana membangun silahturahmi, persahabatan dan persaudaraan, juga ajang prestasi sebagai wujud hasil pembinaan yang bermuara pada tim nasional Indonesia. “Kita berbangga dan berbahagia karena Liga1 musim ini digelar lebih awal dan tepat sesuai rencana, mempertandingkan 306 laga dari 29 Februari hingga 31 Oktober 2020,” kata pria yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ ini.
Mochamad Iriawan menegaskan, bergulirnya Liga 1 tepat waktu sesuai yang direncanakan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak lain untuk memenuhi arahan Presiden Jokowi agar kompetisi sepak bola Indonesia tepat waktu, berkualitas, fair play, serta menjadi tontonan menarik dan menghibur bagi masyarakat. “Kompetisi yang bermutu, bermuara pada pembentukan tim nasional yang tangguh,” harapnya.
Selain itu, mendapatkan kepercayan dari dunia usaha maupun publik internasional. Kepercayaan atau trust ini penting mengingat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Kepada pemain dan ofisial tim agar menjaga sportivitas dan mengembangkan fairplay. Sedangkan untuk pemimpin pertandingan harus bertindak jujur, lurus dan menjalankan tugasnya secara profesional. Untuk suporter, tinggalkan tradisi kekerasan, serta jauhkan rasa permusuhan. (*)
