Diserahkan 3 SK, Guru Besar UMY Bertambah

Siarpedia.com, Bantul – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendapatkan tambahan dosen bergelar Guru Besar (Gubes) baru ditandai dengan penyerahan 3 Surat Keputusan (SK) Guru Besar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah V di Kampus Terpadu UMY Tamantirto Kasihan, Kamis, 27 Februari 2020.
SK diserahkan oleh Kepala LL Dikti Wil V Prof Dr Didi Achjari SE MCom Ak CA kepada Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM. Ketiga Guru Besar tersebut adalah Prof Dr Mukti Fajar ND SH MH (Guru Besar Ilmu Hukum/SK No 152730/MPK/KP/2019), Prof Hilman Latief MA PhD (Gubes Islamic Studies and Arabic/SK No 152734/MPK/KP/2019) dan Prof Dr Muhammad Azhar MA (Gubes Ilmu Agama Islam/SK No 152733/MPK/KP/2019).
“Alhamdulillah, ini anugerah luar biasa bagi UMY yang patut disyukuri. Ini juga sudah menjadi komitmen UMY untuk terus meningkatkan kualitas dosen,” ucap Gunawan Budiyanto. Diungkapkan, hingga saat ini tercatat sudah ada 17 dosen UMY bergelar Guru Besar. Selama kepemimpinannya, UMY terus berupaya meningkatkan kualitas dosen. Bahkan, kampus menyediakan sistem informasi manajemen jenjang karir akademik dosen.
“Di awal tahun 2020 sedang dipersiapkan 8 berkas pengajuan ke jenjang guru besar atau professor, dan tercatat ada 10 berkas pengajuan ke jenjang lector kepala atau Associate Profesor. Peningkatan jabatan fungsional dosen bukan urusan pribadi semata, namun juga menjadi pilihan dan perhatian manajemen kampus, sehingga program ini harus dilakukan secara by design, sehingga setiap dosen UMY harus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” paparnya.
Berdasarkan data di UMY tercatat ada 208 dosen bergelar Doktor, dan UMY sedang menyekolahkan dosen sejumlah 178 orang untuk jenjang S3 di dalam maupun luar negeri. “Tentu . saja ini momentum baik untuk motor penggerak bagi dosen-dosen UMY yang lain agar meningkatkan jabatan fungsionalnya. Target kami 50 persen dosen bergelar Doktor, dan 40 persen jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar atau Professor,” harapnya. (*)