Simulasi Ruang Bencana Erupsi Merapi
Siarpedia.com, Sleman – Sebagai upaya memberikan pemahaman mengenai penanganan darurat bencana dan kesiapan dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyelenggarakan simulasi ruang rencana kontingensi erupsi Merapi. Simulasi dilakukan di 7 Desa yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, Senin, 20 Januari 2020, menyatakan, simulasi ruang ini dimulai dari Desa Hargobinangun pada 15 Januari 2020. Dilanjutkan secara berturut-turut di Desa Glagaharjo pada 16 Januari, Wonokerto pada 18 Januari 2020, Kepuharjo pada 19 Januari 2020, Umbulharjo pada 20 Januari 2020, Girikerto pada 21 Januari 2020 dan terakhir di Desa Purwobinangun pada 23 Januari 2020.
“Dalam kegiatan simulasi tersebut metode yang digunakan, yaitu dimulai presentasi dokumen Renkon Desa dan telaah prosedur tetap (Protap). Kemudian dilanjutkan pembagian kelompok berdasarkan sektor yang ada pada struktur SKPDB yang disepakati oleh masing-masing Desa. Dalam kegiatan ini, masing-masing kelompok menyampaikan rencana kerja berdasarkan skenario yang sudah ditentukan pada situasi darurat bencana eupsi Merapi terjadi,” katanya.
Menurutnya, kegiatan simulasi ini merupakan lanjutan dari rangkaian proses pemutakhiran Renkon Merapi yang sudah dimulai sejak Juni 2019 dan diselenggarakan oleh Yayasan RedR Indonesia bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Daerah Istimewa Yogyakarta dan didukung oleh UNICEF Indonesia.
Sementara itu, proses pemutakhiran Renkon Merapi, terdapatbeberapa tahapan proses, antara lain dimulai dari tingkat Desa melalui kegiatan diskusi kelompok terarah yang menghasilkan dokumen Renkon dari tujuh desa sasaran di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi, masing-masing Desa Umbulharjo, Glagaharjo, Kepuharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Wonokerto, dan Girikerto. (*)