Siarpedia.com, Yogyakarta – Universitas Mercu Buana Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menggelar Innovation Summit #3 Tahun 2024, Selasa (19/11/24). Bertema “Innovation for Social Impact: Sustainability and Campuspreneur”, acara ini menjadi panggung bagi inovator kampus untuk memperkenalkan solusi kreatif di berbagai bidang, mulai dari pertanian, pangan hingga teknologi pendidikan.
Saat membuka acara di Auditorium Kampus 3 UMBY, Rektor UMBY Dr Ir Agus Slamet STP MP MCE menegaskan, inovasi merupakan kunci untuk menghadapi tantangan global. “Melalui inovasi, kita tidak hanya menciptakan teknologi baru, tapi memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Innovation Summit ini menjadi bukti komitmen UMBY untuk mendukung pengembangan kreativitas yang berorientasi pada keberlanjutan dan dampak sosial,” ujarnya.
Kepala LPPM UMBY Luky Kurniawan MPd menambahkan, kegiatan ini tak hanya menjadi ruang untuk berbagi ide, tapi sebagai apresiasi bagi inovator kampus. “Innovation Summit kali ini juga mengumumkan pemenang LPPM Award 2024. Kami memberikan penghargaan kepada para peneliti yang telah menghasilkan karya yang relevan dan berdampak luas. Kami berharap ini memotivasi lebih banyak sivitas akademika untuk berkarya,” jelasnya.
Setiap inovasi membutuhkan perlindungan HKI agar dapat berkembang dan memberikan manfaat yang optimal. Kami berkomitmen mendampingi proses tersebut untuk memastikan inovasi UMBY diakui secara hukum,”
Sedangkan Dr Putri Taqwa Prasetyaningrum ST MMT MCE MCF, Kepala Bagian Inovasi dan HKI, menyoroti pentingnya perlindungan atas hak kekayaan intelektual. “Setiap inovasi membutuhkan perlindungan HKI agar dapat berkembang dan memberikan manfaat yang optimal. Kami berkomitmen mendampingi proses tersebut untuk memastikan inovasi UMBY diakui secara hukum,” ungkapnya.
Baca Juga ; Putri Taqwa, Doktor Pertama di Prodi Sistem Informasi UMBY
Pada acara tersebut, beragam karya inovatif dipamerkan. Salah satu inovasi unggulan adalah pestisida ramah lingkungan CNSL, yang dibuat dari ekstrak kulit kacang mete. Pestisida ini menjadi solusi berkelanjutan bagi sektor pertanian dengan efisiensi tinggi dan dampak lingkungan yang minim. Di sisi lain, pupuk hayati Bioferti menjadi jawaban atas kebutuhan pertanian modern, menawarkan peningkatan produktivitas tanpa merusak ekosistem tanah. (*)
(tim siarpedia.com)