Tularkan Sociopreneur, PkM UMBY Dampingi Dasa Wisma di Brontokusuman

Siarpedia.com, Yogyakarta – Sampah yang menjadi topik hangat di berbagai kalangan begitu menyita perhatian masyarakat untuk proses pengelolaannya. Berawal dari ini, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) ini melakukan pelatihan bagi dasa wisma Kana 3 Kampung Karanganyar Brontokusuman Yogyakarta.
Tim PKM UMBY ini dengan ketua Dr Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto MSi Psikolog dari Fakultas Psikologi dan beranggotakan Arita Witanti ST MT dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UMBY. Pelatihan ini diikuti 18 ibu-ibu dasa wisma Kana pada Minggu (14/07/24). Triana Noor Edwina DS menyampaikan materi jenis sampah organik serta cara mengelolanya, sedangkan Arita Witanti memaparkan tentang praktek losida.
Sampah organik memiliki banyak manfaat dan dapat menjadi sumber pemasukkan apabila diolah dengan tepat. Pengelolaan sampah akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dalam hal ekonomi apabila sampah tidak berhenti di TPA begitu saja,”
Triana Noor Edwina DS menerangkan bahwa sampah selalu menjadi permasalahan utama yang belum tuntas dalam penanganannya. “Sampah organik memiliki banyak manfaat dan dapat menjadi sumber pemasukkan apabila diolah dengan tepat. Pengelolaan sampah akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dalam hal ekonomi apabila sampah tidak berhenti di TPA begitu saja,” ujarnya.
Arita Witanti menambahkan losida adalah singkatan dari lodong sortir dapur yang merupakan komposter sederhana yang bisa dibuat sendiri. Losida merupakan media dalam proses pembuatan pupuk organik yang berasal dari sisa dapur, seperti sisa nasi, sayur, maupun buah. Pupuk organik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk media tanam. Pembuatan losida menggunakan pralon dengan diameter 4 inci dan tinggi 120 cm.
Baca Juga ; KKN 103 UMBY Galakkan Literasi di Dusun Baros
“Bagian bawah pralon dilubangi sepanjang 40 cm yang berguna untuk penyebaran pupuk organik yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah. Cara menggunakan losida yaitu dengan menanam losida ke dalam tanah setinggi lubang yang telah dibuat. Kemudian, masukkan sampah dapur dan sampah organik. Terakhir, tutup bagian atas pralon,” papar Arita Witanti. (*)
(tim siarpedia.com)