Lurik Indonesia, Berkembang Mengikuti Zaman  
Lurik Indonesia, Berkembang Mengikuti Zaman

Siarpedia.com, Yogyakarta – Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, adat istiadat dan budaya. Masing-masing memiliki ciri khas dalam menunjukkan identitasnya. Salah satunya cara berpakaian dan pakaian adat yang dikenakan. Keanekaragaman tersebut menunjukkan melimpahnya seni budaya di setiap daerah. Begitu juga masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa memiliki kain tradisional yang khas, yaitu Batik dan Lurik.

 

Lurik, sesuai dengan namanya yang di beberapa daerah juga disebut Larik atau Lorek, melambangkan kesederhanaan, kejujuran, pengarahan, kebijaksanaan dalam berpikir, bahkan sampai pada kekuatan. Lurus dan kuat seperti garis,” 

 

Menurut dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY Afif Ghurub Bestari MPd, lurik berasal dari bahasa Jawa lorek atau larik yang artinya garis. “Lurik, sesuai dengan namanya yang di beberapa daerah juga disebut Larik atau Lorek, melambangkan kesederhanaan, kejujuran, pengarahan, kebijaksanaan dalam berpikir, bahkan sampai pada kekuatan. Lurus dan kuat seperti garis,” katanya.

 

Tak hanya itu, setiap ukuran garis, warna dan corak mengisyaratkan kedalaman selera dan pola pikir. Kain lurik yang dihasilkan dari proses menenun mulanya menjadi bahan pakaian bagi masyarakat Jawa. Selain itu, kain lurik digunakan sebagai selendang, kemben (pakaian wanita pada bagian atasnya yang hanya dililitkan), maupun sebagai alat untuk membawa (menggendong suatu benda atau anak dengan menempelkan kain lurik pada bahu).

 

Sebagai bukti lain lurik sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu penggambaran kain lurik pada relief candi Borobudur. Terdapat pula Prasasti Raja Erlangga di Jawa Timur. Prasasti tersebut menyebut kain Tuluh Watu merupakan salah satu nama dari kain Lurik, yaitu kain dengan motif sederhana dipercaya sebagai simbol harapan, nasehat dan kekuatan. Karena itulah kain lurik juga dikaitkan pengobatan dan penyembuhan.

 

Baca Juga ; Edukasi Kesehatan Reproduksi Harus Diperkenalkan Sedini Mungkin

 

Afif Ghurub Bestari menjelaskan ada beberapa motif lurik yang terkenal di DIY diantaranya Udan Liris. Dalam bahasa Jawa Udan Liris berarti Hujan Gerimis. Garis-garis yang terdapat pada motif lurik tidak sama ketebalannya, namun ada bagian tertentu yang samar-samar menghilang, begitu juga dengan jatuhnya rintik hujan. Sama seperti hujan yang diharapkan turun di lahan pertanian, motif ini melambangkan kesuburan dan kemakmuran. (*)

 

(tim siarpedia.com)

 

Tinggalkan Balasan