Siarpedia.com, Yogyakarta – Dosen Bimbingan dan Konseling (BK) dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Rully Ningisih MPd mengungkapkan jika satu dari 3 remaja (34.9%) atau setara dengan 15.5 juta remaja di Indonesia memiliki satu masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Selain itu, satu dari 25 remaja (5.5%) atau setara dengan 2.45 juta remaja di Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
“Salah satu bentuk gangguannya adalah gangguan kecemasan. Ironisnya, hanya 2.6% anak muda yang dengan masalah kesehatan mental yang dapat mengakses layanan kesehatan mental atau konseling,” ungkap Rully Ningisih saat menjadi pembicara di sela kunjungan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Semarang di Auditorium Kampus 3 UMBY, Kamis (25/4/2024).
Melalui layanan support group konseling banyak keunggulan yang didapat, antara lain menumbuhkan komunikasi dalam kelompok, sekaligus memberikan contoh komunikasi efektif dalam kelompok dan menawarkan validasi atas perasaan anggota kelompok,”
Disampaikan, problem tersebut menyangkut problem emosi maupun perilaku dalam 12 bulan terakhir. Hal ini mendorong guru BK agar berinovasi dalam layanan BK. “Melalui layanan support group konseling banyak keunggulan yang didapat, antara lain menumbuhkan komunikasi dalam kelompok, sekaligus memberikan contoh komunikasi efektif dalam kelompok dan menawarkan validasi atas perasaan anggota kelompok,” ucapnya.
Kunjungan MGBK Kabupaten Semarang dalam rangka menjalin kerja sama dan kemitraan, ini dihadiri Rektor UMBY Dr Agus Slamet STP MP MCE. Ia pun mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan MGBK Semarang. “Kunjungan ini sebagai wujud jalinan silaturahmi dan diskusi terkait kesehatan mental yang bertujuan mengatasi masalah mental dan juga meningkatkan pelayanan BK di sekolah,” ungkapnya.
Baca Juga ; UMBY Gelar Campuspreneur#2, ‘Emansipasi Wanita dalam Pengembangan UMKM’
Ketua MGBK Kabupaten Semarang Eti Nurfitasari SPd turut bangga terhadap kemajuan UMBY baik secara kualitas pembelajaran dan sarana pendidikan. “Materi seminar pada acara ini memberikan pengetahuan lebih komperhensif pada guru BK terkait layanan kesehatan mental, yang dapat dilakukan secara support group untuk menjaga kedinamisan hubungan psikologis antara guru BK, siswa dan masyarakat,” ujarnya. (*)
(tim siarpedia.com)