Siarpedia.com, Yogyakarta – Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar untuk Prof Dr Alimatus Sahrah MSi MM Psikolog dalam bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi. Acara tersebut dilaksanakan pada Senin (26/2/2024) di Aula Fakultas Ekonomi Kampus I UMBY Jalan Wates Sedayu Bantul.
Dalam Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar, Prof Alimatus Sahrah menyampaikan hasil penelitiannya yang berjudul ‘Wanita Karir dan Kesejahteraan Subjektif; Menuju Indonesia Emas 2045 dalam Perspektif Psikologi Industri dan Organisasi’. Disertasi ini telah mengantarkan Prof Alimatus Sahrah menyelesaikan pendidikan S3-nya di UGM. Saat ini UMBY telah memiliki tiga Guru Besar.
Ini menandai kemajuan signifikan dalam akses dan langkah penting mempersiapkan perempuan untuk berkontribusi lebih di dunia kerja serta kepemimpinan,”
Prof Alimatus Sahrah memaparkan, penelitian yang dilakukan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2021 menunjukkan jumlah perempuan yang memperoleh pendidikan tinggi, termasuk gelar sarjana, terus meningkat. “Ini menandai kemajuan signifikan dalam akses dan langkah penting mempersiapkan perempuan untuk berkontribusi lebih di dunia kerja serta kepemimpinan,” jelasnya.
Tapi masih ada kesenjangan akses dan kualitas pendidikan perempuan dan laki-laki. Hal ini mencerminkan tantangan perempuan dalam mencapai posisi setara di tempat kerja dan mencapai kepuasan karir maksimal. Empat tantangan yang dihadapi wanita karier, meliputi tantangan individu, keluarga, organisasi dan kehidupan bermasyarakat. Tantangan diri individu, misal perasaan kurang percaya diri, takut gagal maupun takut mencapai kesuksesan.
Baca Juga ; UMBY Tambah Guru Besar Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi
Kedua tantangan dari keluarga, dalam membagi waktu dan perhatian antara tanggung jawab karir dan keluarga. Ketiga tantangan dari organisasi, yakni masih ada keyakinan negatif terhadap kinerja kaum wanita dapat merusak aspirasi kemajuan karir. Tantangan keempat, yaitu dari kehidupan bermasyarakat. Sebab, wanita karir sering dihadapkan pada stereotip gender yang membatasi persepsi dan peluang mereka di tempat kerja serta di masyarakat. (*)
(tim siarpedia.com)