EcoHumidity Sensor, Seperti Ini Sensor Kelembaban Tanah Karya Mahasiswa UNY  

EcoHumidity Sensor, Seperti Ini Sensor Kelembaban Tanah Karya Mahasiswa UNY
EcoHumidity Sensor, Seperti Ini Sensor Kelembaban Tanah Karya Mahasiswa UNY

Siarpedia.com, Sleman  Kelembaban tanah adalah faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pengukuran dan kontrol kelembaban dan suhu penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Untuk mengukur kelembaban tanah, petani dapat menggunakan sensor kelembaban tanah agar dapat mengetahui kondisi tanah pada daerah tertentu.

 

Dengan mengetahui tingkat kelembaban tanah yang cocok untuk tanaman tertentu, petani dapat mengatur kelembaban tanah agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Berkaitan hal itu, mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Duwi Susanto, Evan Fajri Mulia Harahap, Anissa Dwi Arista Ningsih, Riska Arsita Sari, Arina Fauza Machshuniya berhasil membuat sensor untuk mengukur kelembaban tanah.

 

Dengan pembimbing Wipsar Sunu Brams Dwandaru SSi MSc PhD, sensor kelembaban tanah karya mahasiswa UNY ini diklaim dapat membantu petani dalam mengatur penggunaan air secara efektif dan membantu dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Duwi Susanto mengatakan, sifat hidrofilik (larut dalam air) yang dimiliki Graphene oxide (GO) dapat diaplikasikan dalam bidang yang berhubungan dengan sensor dan komposit.

 

Baca Juga ; Dosen FEB UNY Ajak Guru Untuk Kembangkan Media Pembelajaran Berbasis AI  

 

Salah satu kelebihan GO dalam aplikasi sensor kelembaban adalah sensitivitasnya tinggi dan respon cepat pada RH 15 – 95%. Penelitian sebelumnya telah dilakukan pelapisan GO ke polimer fiber optik (POF) dengan teknik direct coating. POF yang dilapisi GO diaplikasikan sebagai sensor kelembaban. Kekurangan penelitian sebelumnya adalah GO mudah terkelupas, sehingga sensor tidak dapat diaplikasikan pada pengukuran kelembaban tanah.

 

PEG memiliki kemampuan biokompatibel yang dapat meningkatkan daya rekat GO pada permukaan benda. PEG bersifat tidak beracun, memiliki daya lekat dan distribusi yang baik, dan murah. Selain itu, PEG bersifat hidrofilik. Hal ini membuat PEG dapat berikatan dengan beberapa jenis lemak yang larut dalam air,”

 

Disampaikan, jika pada penelitian ini, polimer Polietilena Glikol (PEG) dikompositkan dengan material GO. “PEG memiliki kemampuan biokompatibel yang dapat meningkatkan daya rekat GO pada permukaan benda. PEG bersifat tidak beracun, memiliki daya lekat dan distribusi yang baik, dan murah. Selain itu, PEG bersifat hidrofilik. Hal ini membuat PEG dapat berikatan dengan beberapa jenis lemak yang larut dalam air,” paparnya. (*)

 

(tim siarpedia.com)

 

Tinggalkan Balasan