Tingkatkan Kesadaran Sanitasi Kandang, KKN 53 UMBY Gelar Sosialisasi Antraks

Siarpedia.com, Yogyakarta – Mewabahnya kasus antraks menjadi momok yang menakutkan belakangan ini bagi masyarakat, khususnya di wilayah Gunungkidul. Berdasarkan data Kemenkes Yogyakarta, sebanyak 93 warga terpapar antraks, tiga orang diantranya meninggal dunia pada Mei hingga Juni 2023. Kabar ini juga diikuti dengan kematian mendadak pada sejumlah hewan ternak, seperti sapi dan kambing.
Mengantisipasi dan pencegahan diperlukan agar wabah ini dapat ditanggulangi, serta menekan penyebarannya. Berkaitan hal itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN-PPM UMBY) Kelompok 53 mengadakan sosialisasi Penyakit Antraks dan Sanitasi Kandang yang dilaksanakan pada Sabtu (12/08/2023) di Kelurahan Serpeng Semanu Gunungkidul.
Dengan bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan (UPT Puskeswan) Semanu, sosialisasi dengan Ruly Ningsih MPd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 53 UMBY ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak. Para mahasiswa dan UPT Puskeswan Semanu berharap para peternak menjadi lebih waspada apabila terdapat hewan ternak yang menunjukkan tanda-tanda gejala penyakit antraks.
Baca Juga ; KKN 55 UMBY Latih Digital Marketing UMKM Amanah
Bukan hanya itu, masyarakat juga tahu bagaimana penanganan pertama pada hewan ternak yang sudah menunjukkan gejala antraks dan manajemen kesehatan hewan untuk meminimalisir kerugian ekonomi peternak. “Lebih dari itu tujuannya membuka pikiran masyarakat untuk saling bekerja sama dalam peningkatan keterhubungan sosial menghadapi masalah yang sedang terjadi,” ujar Aldi selaku perwakilan Mahasiswa KKN-PPM UMBY.
Manusia biasanya terinfeksi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi oleh spora bakteri, seperti kulit, bulu, atau produk daging yang tidak diolah dengan baik,”
Sedangkan penyakit zoonosis ini umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya yang dapat menular ke manusia. “Manusia biasanya terinfeksi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi oleh spora bakteri, seperti kulit, bulu, atau produk daging yang tidak diolah dengan baik,” jelas Martini, Dokter Hewan dari Puskeswan Semanu. (*)
(tim siarpedia.com)