KKN 50 UMBY Sosialisasi Pencegahan Stunting  

KKN 50 UMBY Sosialisasi Pencegahan Stunting
KKN 50 UMBY Sosialisasi Pencegahan Stunting

Siarpedia.com, Gunungkidul – Stunting menjadi salah satu isu serius pembangunan kesehatan global, termasuk di Indonesia. Salah satu upaya agar pencegahan stunting berhasil perlu pendekatan komprehensif, yakni melibatkan aspek gizi, serta kesehatan mental atau psikologis anak. Karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta ) kelompok 50 sosialisasi tersebut.

 

KKN PPM UMBY kelompok 50 bersama Puskesmas Semanu II berkolaborasi mengadakan sosialisasi di Dusun Pacing Lor, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul. Kolaborasi ini dikemas dalam acara sosialisasi psikoedukasi pencegahan stunting dengan menjaga gizi optimal dan kesehatan psikologis. Psikoedukasi ini berlangsung di Balai Dusun Pacing Lor dengan dihadiri oleh warga Pacing Lor, pada Sabtu (05/08/23).

 

Para peserta mendapatkan sosialisasi pencegahan stunting oleh Nastiti Mulyani AMG yang merupakan ahli gizi Puskesmas Semanu II. “Memperhatikan gizi seimbang dan pemberian makanan tepat dalam fase pertumbuhan anak dapat mempengaruhi kondisi stunting anak. Mencegah stunting harus dilakukan dengan cara menjaga kebutuhan ibu hamil dengan makanan bergizi,” jelasnya.

 

Baca Juga ; KKN 44 UMBY Sosialisasikan Marketplace dan Pembuatan Label  

 

Materi psikoedukasi pencegahan stunting dari sisi psikologis dibawakan oleh mahasiswa KKN dari Fakultas Psikologi UMBY Abraham Haposan Teofilus Sianipar dan Hayu Candrasmurti Sekararum. “Kondisi psikologis, stress, dan depresi Postpartum dapat mempengaruhi kelekatan ibu dan anak yang menyebabkan ketidakmampuan ibu merawat dan memperhatikan tumbuh kembang anak. Peran keluarga dan suami penting,” ujar Hayu.

 

Kegiatan psikoedukasi ini penting dilakukan untuk memberikan wawasan kepada warga tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya. Selain itu, perlu diperhatikan pula kesehatan mental ibu dan anak. Agar tidak hanya fisik saja, tapi juga sehat secara psikologis,”

 

Ardhika Falahudin MOr, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 50 mendukung penuh kegiatan ini. “Kegiatan psikoedukasi ini penting dilakukan untuk memberikan wawasan kepada warga tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya. Selain itu, perlu diperhatikan pula kesehatan mental ibu dan anak. Agar tidak hanya fisik saja, tapi juga sehat secara psikologis,” ungkapnya. (*)

 

(tim siarpedia.com)

 

Tinggalkan Balasan