Siarpedia.com, Yogyakarta – Program Studi Agroteknologi Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) telah melaksanakan kegiatan pemetaan potensi dan pengenalan permasalahan masyarakat pertanian pada Minggu, 18 Juni 2023. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Mata Kuliah Praktikum Komunikasi Pertanian yang dilaksanakan di Kampung Wisata Bambu Jetis yang berlokasi di Dusun Jetis, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman.
Lebih dari 60 mahasiswa UMBY melaksnakan kegiatan bersama masyarakat Dusun Jetis, pengelola kampung wisata Bambu Jetis dan UMKM setempat yang juga turut meramaikan dengan berbagai produk olahan seperti siomay, jadah tempe, seblak, aneka minuman dan nasi dengan berbagai variasi lauk. Dosen pengampu mata kuliah Praktikum Komunikasi Pertanian UMBY, Reo Sambodo,S.P.,M.M.A mengapresiasi kegiatan tersebut.
Sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Reo Sambodo menyampaikan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah mahasiswa belajar untuk berperan sebagai fasilitator menjalankan konsep Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana mahasiswa mengajak masyarakat untuk turut serta secara bersama sama mengenali potensi desa dan mencoba memetakan permasalahan yang secara khusus dalam bidang pertanian.
Baca Juga ; Kenalkan Dunia Industri, HIMAKA UMBY Kolaborasi dengan ZettaByte
“Dalam pelaksnaannya, salah satu kegiatan yang dijalankan dalam konsep PRA adalah Trancsect Walk, yaitu mahasiswa bersama masyarakat melaksanakan susur desa melakukan observasi dan pemetaan potensi serta permasalahan. Setelah susur desa, mahasiswa mengajak masyarakat membuat peta potensi dan permasalahan. Dalam pembuatan peta mahasiswa juga memanfaatkan Drone sebagai salah satu sarana pencitraan wilayah secara vertical,” ungkap Reo Sambodo.
UMKM setempat mendapatkan nilai ekonomi dan pengelola kampung wisata mendapatkan berbagai experience sebagai salah satu dasar pengembangan Kampung Wisata,”
Disampaikan jika kegiatan dari institusi pendidikan, khususnya bidang pertanian semacam ini memberikan dampak positif bagi pengelolaan Kampung Wisata, karena secara langsung dirasakan masyarakat, yaitu menjadi lebih dikenal. “UMKM setempat mendapatkan nilai ekonomi dan pengelola kampung wisata mendapatkan berbagai experience sebagai salah satu dasar pengembangan Kampung Wisata,” ujar Gandung Sunardi, salah satu pengurus Kampung Wisata Bambu Jetis. (*)
(tim siarpedia.com)