Siarpedia.com, Yogyakarta – Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (FIKOMM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Didik Haryadi Santoso berhasil meraih gelar doktor. Didik meraih gelar dokter pada bidang ilmu komunikasi dari Universitas Sebelas Maret. Prosesi sidang dipimpin oleh Prof Dr Ismi Dwi Astuti N dengan promotor Prof Pawito PhD. Didik merupakan doktor ke-29 yang ada di UMBY.
Sedangkan co-promotor Prahastiwi Utari PhD, Dr Drajat Tri dan penguji Prof Dr Ana Nadhya Abrar (dosen UGM) dan dari dosen UNS Prof Dr Andrik Purwasito, Kartono MSi Sri Hastjarjo SSos PhD, Dr Andre N Rahmanto MSi. Didik Haryadi Santoso yang juga menjabat sebagai Dekan FIKOMM UMBY mempertahankan disertasinya dengan judul “Hegemoni Media Baru Dalam Diskursus Papua di Indonesia”.
Namun, disisi yang lain media baru justru menjadi alat untuk menghegemoni para audiens virtual. Audiens virtual tidak lagi dapat berkuasa sepenuhnya atas informasi yang dikonsumsi. Melainkan dapat dihegemoni oleh aktor-aktor yang terlibat di dalamnya,”
Didik menyampaikan bahwa kehadiran media baru (online news dan media sosial) menawarkan kebebasan dan kemerdekaan bagi penggunanya. “Namun, disisi yang lain media baru justru menjadi alat untuk menghegemoni para audiens virtual. Audiens virtual tidak lagi dapat berkuasa sepenuhnya atas informasi yang dikonsumsi. Melainkan dapat dihegemoni oleh aktor-aktor yang terlibat di dalamnya,” ujarnya.
Ditambahkan dalam teori hegemoni media baru yang ia bangun, terbagi tiga dimensi yaitu hegemoni konten, hegemoni aktor dan space hegemony. Negara diharapkan senantiasa hadir secara virtual, yang dapat memberikan counter hegemonic atas diskursus yang melebar secara hyperrealitas di Indonesia. Selain itu, hegemoni media baru jika tidak dicermati sedari dini tentu menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia, khususnya di dalam ruang virtual.
Baca Juga ; Bingung Isi Liburan Anak ?, Yuk Ikut English For Holiday di UNY !
Rektor UMBY Dr Agus Slamet MP turut berbahagia atas lulusnya Dr Didik Haryadi Santoso MA, yang mampu menyelesaikan pendidikan doktor atas dukungan dan beasiswa dari Yayasan Wangsamanggala. “Semoga ilmu yang didapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, karena kualitas perguruan tinggi juga ditentukan oleh kualitas tenaga pendidik,” ujar Agus Slamet. (*)
(tim siarpedia.com)