Siarpedia.com, Yogyakarta – Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Dr Sumaryanto MKes AIFO berkomitmen bekerja keras dalam pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang menelan 125 korban jiwa, Sabtu 1 Oktober 2022, lalu. Seperi diketahui saat ini Prof Sumaryanto telah ditunjuk menjadi anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
Intinya kita cari yang terbaik, win-win solusinya dan kita ambil hikmahnya. Kalau membuat susah, membuat kalah ya jangan diulang dan yang boleh diulang itu yang membuat senang dan menang,”
Prof Sumaryanto menyebut pembentukan TGIPF sebagai upaya identifikasi, mencari solusi terbaik agar tak ada lagi tragedi yang sama di masa depan. Selasa, 4 Oktober 2022,Prof Sumaryanto dan tim langsung menggelar rapat awal. “Intinya kita cari yang terbaik, win-win solusinya dan kita ambil hikmahnya. Kalau membuat susah, membuat kalah ya jangan diulang dan yang boleh diulang itu yang membuat senang dan menang,” katanya.
Ia bercerita jika dirinya kemarin langsung diminta Menkopolhukam untuk masuk dalam TGIPF. “Kemarin, kemarin siang saya ditimbali (dipanggil) Pak Menkopolhukam, ya begitu ditimbali untuk tugas mulia ini ya jawaban saya, Bismillah, Insyaallah siap. Ini nanti (kemarin) kami rapat, dengan tim gabungan pencari fakta Tragedi Kanjuruhan, dari ketua, wakil ketua, sekretaris, Menkopohukam, Pak Menpora dan tim kami yang lain,” ungkapnya.
Prof Sumaryanto mengungkapkan, dalam proses identifikasi terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, dirinya ingin menekankan bahwa hal-hal yang membuat susah dan membuat kalah akan di kurangi, atau bahkan jika memungkinkan dihilangkan. Beberapa hal tersebut meliputi, orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menejerial pelaksanaan sebuah pertandingan sepakbola atau sarana dan prasarana penunjang sebuah pertandingan sepakbola.
Baca Juga ; FMIPA UNY Selenggarakan Dies Natalis ke-58
Disampaikan Prof Sumaryanto, idealnya suporter, pemain, pelatih, penyelenggara dan pihak keamanan pasti menginginkan yang terbaik dalam penyelenggaraan sebuah pertandingan sepakbola. “Kira cari titik temu, kita ambil hikmahnya, semoga ini jadi yang terakhir. Ke depan atas nama komitmen UNY yang juga intens membina olahraga, Insyaallah akan lebih baik,” ucap Prof Sumaryanto. (*)
(tim siarpedia.com)