Siarpedia.com, Yogyakarta – Apa yang ada di benak apabila mendengar kata Pawon dalam bahasa daerah Jawa atau dapur dalam bahasa Indonesia. Tempat mengolah bahan masakan menjadi masakan yang disajikan di meja makan ? tempat magic jar, rice cooker, air fyer, kompor gas dan peralatan masak modern lainnya diletakkan ? ataukah panci gerabah, anglo, kendi yang diletakkan? kemudian apa yang dimasak ? masakan tradisional ?
Sebenarnya pawon dapat menjadi media alternatif belajar bagi anak. Di pawon, orangtua dapat mengenalkan tentang kearifan lokal : nilai-nilai sosial budaya yang harus dilestarikan. Orangtua mengenalkan makanan tradisional dan atau minuman tradisional. Makanan tradisional yang sekiranya menarik minat anak seperti kembang goyang, putu mayang, kue apem, putu ayu, kue semprong, nagasari, bolu kukus, kue lapis, telaga biru, dan mata kebo.
Sedangkan minuman tradisional wedang ronde, beras kencur, kunir asem, dan jahe. Selain itu, di Pawon dapat diletakkan misalnya panci gerabah, anglo, kendi, siwur sehingga anak-anak dapat mengenal peralatan masak tradisional selain peralatan masak yang modren. Pawon atau dapur menjadi media anak untuk belajar sains, dapur seperti Laboratorium Sains mini bagi anak.
Jadi, orangtua dapat melibatkan anak dalam memasak di pawon. Anak dapat mengenal macam rasa, mengembangkan motorik halus, mengasah keterampilan hidup, mengasah kreativitas,”
Anak-anak dapat melihat bahan berubah warna, tekstur dan bentuk cairan, padatan, gas dan mereka dapat membuat prediksi dan pengamatan. “Jadi, orangtua dapat melibatkan anak dalam memasak di pawon. Anak dapat mengenal macam rasa, mengembangkan motorik halus, mengasah keterampilan hidup, mengasah kreativitas,” jelas Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Dr Triana Noor Edwina DS MPSi Psikolog.
Baca Juga ; Perluas Kerja Sama, UMBY Teken MoU dengan UMMY Solok
Sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Noor Edwina DS menjelaskan dapur adalah media yang tepat bagi orang tua untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak, membangun kelekatan antara orangtua dengan anak. Kelekatan adalah suatu ikatan emosional yang kuat antara orangtua dengan anak. Dengan adanya waktu bersama orangtua dan anak, maka anak-anak akan merasa lebih dicintai dan merasakan keberadaan orang tua didekatnya. (*)
(tim siarpedia.com)