Siarpedia.com, Yogyakarta – Pelecehan dan kekerasan seksual akhir-akhir ini menjadi kasus yang menjadi sorotan banyak pihak, termasuk para aktivis pendidikan, terkhusus di perguruan tinggi. Salah satu Universitas yang sadar pentingnya penanggulangan kekerasan dan pelecehan seksual dilingkungan perguruan tinggi adalah Universitas Mercu Buana Yogykarta (UMBY).
Hal ini dibuktikan diadakannya Kuliah Umum yang pada tahun ini diselenggarakan secara online, Sabtu, 02/07/2022. Acara ini bertema “Apa kata mereka Memahami respon warga digital tentang kekerasan seksual”. Kegiatan ini diprakarsai dosen mata kuliah Intervensi Dasar II Kelompok dan Komunitas yaitu Nanda Yunika MPsi Psikolog, Aditya Putra Kurniawan MSH, Counselling dan Ainurizan Ridho Rahmatulloh MPsi Psikolog.
“Harapannya mahasiswa memiliki bekal lengkap baik dari ilmu yang dipelajari di ruang kelas maupun dari sisi praktisi yang mumpuni di bidangnya serta menjadi bagian dari agen perubahan di masyarakat,”
Nanda Yunika selaku ketua pelaksana Kuliah Umum Intervensi Dasar II, Kelompok & Komunitas menyampaikan kuliah umum menjadi event puncak dari rangkaian perkuliahan yang diistilahkan sebagai Festival Psikoedukasi. “Harapannya mahasiswa memiliki bekal lengkap baik dari ilmu yang dipelajari di ruang kelas maupun dari sisi praktisi yang mumpuni di bidangnya serta menjadi bagian dari agen perubahan di masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga ; KONI Bantul Kerjasama dengan Ilmu Keolahragaan UMBY
Sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Selasa, 5 Juli 2022, Kuliah Umum tahun ini memberikan pandangan tentang kekerasan seksual dari dua belah pihak yaitu dari pandangan laki-laki dan perempuan. Dari sudut pandang laki-laki yang dipaparkan oleh Saeroni SAg MH. yang merupakan koordinator nasional Aliansi Laki-laki Baru dan merupakan Ketua Pusat Studi Keluarga & Kesejahteraan Sosial Universitas Nahdhatul Ulama Yogyakarta.
Selain dari sudut pandang laki-laki, pada kegiatan Kuliah Umum ini pula dihadirkan narasumber yang akan menjelaskan terkait kekerasan seksual dari sudut pandang perempuan, yang dijelaskan oleh Kalis Mardiasih yang merupakan seorang Fasilitator gender dan peneliti untuk isu toleransi dan anti kekerasan. Kalis Mardiasih juga merupakan seorang penulis dan kolumnis. (*)
(tim siarpedia.com)